Belum Sanggup 'Tuk Jauh Darimu

155 5 0
                                    

Perjalanan menuju Stasiun Gubeng memakan waktu yang cukup lama, membuat dua insan yang saling mencintai itu merasa begitu tidak nyaman dengan suasana canggung yang menguasai seluruh mobil.

Tadi saat sampai di Surabaya, mereka sempat mampir ke rumah David, killing time sambil makan siang selagi menunggu waktu keberangkatan kereta Kirana yang bisa dibilang masih lama.

Selama berada di rumah David, baik David maupun Kirana berusaha terlihat baik-baik saja, terutama di depan ibu David.

Melibatkan orang lain adalah jawaban yang salah di mata mereka berdua.
Mereka pikir mereka dapat menyelesaikan masalah mereka sendiri, walau tidak tahu bagaimana caranya.

Kirana sebenarnya tidak ingin berada lama-lama di rumah kekasihnya, berhubung ia sangat merasa bersalah karena berbohong ke ibu David, namun wanita paruh baya itu mendadak menawarinya makan siang bersama sebelum ke stasiun. Ingin menolak, namun otak Kirana mendadak berhenti bekerja ketika tiba-tiba ada sebuah tangan menggenggam erat tangannya, berucap “Nggak apa-apa Kirana, daripada kamu kelaperan di kereta. Masakan mamaku enak kok.” Sambil tersenyum manis dan menatapnya hangat.

Kala itu Kirana merasa ingin menangis. Matanya mendadak merah, karena dalam hati, ia sangat rindu dengan ucapan-ucapan lembut nan menenangkan David yang biasanya selalu menemani harinya.

Di meja makan, suasana terasa begitu hangat dengan adanya interaksi-interaksi antara David dan ibunya.

Percakapan-percakapan ringan dan tidak penting terus keluar dari mulut David, serta respon-respon dari ibu David yang tidak kalau absurdnya, membuat suasana di meja makan terasa cerah.

Suasana menenangkan di meja makan membuat hati Kirana remuk.

Ia mencengkram tangannya kuat-kuat, berusaha untuk tidak menangis, karena merusak suasana hangat ini tidak pernah mau Kirana lakukan.

Beban hatinya terasa semakin berat. Kini, ia tidak hanya merasa bersalah karena harus berpura-pura di mata ibu David, namun kini ia merasa bahwa bila mereka menikah dan tinggal di Jogja, maka suasana hangat di meja makan ini akan hilang.

Kirana merasa layaknya kriminal karena bertindak begitu egois, yakni hendak mencuri suasana hangat di sini.

Di titik Kirana sudah tidak kuat membuat muka baik-baik saja, ia izin untuk pergi ke kamar mandi.

Di dalam sana, Kirana memasukkan airnya ke dalam gayung penuh air, dan menumpahkan air matanya di sana.

Ini adalah salah satu trik Kirana agar tidak ada siapapun yang tahu suasana hatinya, atau dia baru saja menangis. Menangis di gayung penuh air akan meredap suara isakan yang ditimbulkan dari suasan hatinya.

Merasa emosinya sudah keluar semua, Kirana memutuskan untuk mencuci muka dan kembali ke meja makan, tersenyum dan berpura-pura lagi.

_____

Selama perjalanan, David tidak bisa berhenti memikirkan keadaan Kirana saat ini.

Ia begitu khawatir dengan kondisi kekasihnya yang tampat memprihatinkan.

David langsung tahu bahwa Kirana tadi menangis saat berada di rumahnya tadi. David tidak tahu mengapa wanita itu menangis, apakah penyebabnya dikarenakan oleh dirinya atau tidak ia sendiri tidak tahu. Yang ia tahu hanyalah fakta bahwa kekasihnya menangis, dan ia tidak bisa melakukan apapun dengan fakta itu.

David merasa layaknya pecundang, hanya bisa berempati dalam hati, namun faktanya suasana di mobil masih saja sepi.

Demi tuhan, satu-satunya hal yang David ingin lakukan sekarang hanyalah memeluk erat Kirana, menenangkan wanita itu, berkata bahwa semuanya baik-baik saja, sampai ia bisa melihat kembali senyuman manis nan khas milik Kirana.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang