Senyummu Abadi

213 7 0
                                    

David menatap mata Kirana lekat dengan senyum manisnya terukir indah di wajah.

Kirana juga melakukan hal yang sama, hanya saja tatapannya tidak seramah David dan tidak ada senyuman di wajahnya.

"Kamu cantik deh kalau ngambek."

"Aku serius mas."

"Mas juga."

Kirana menjiwit lengan David cukup keras, membuat David menunjukkan wajah kesakitannya.

"Mas nggak ngerti!! Mas mana tahu rasanya dapet foto pacar gak pake baju dari pegawai sendiri!"

"Mas ngerti kok. Kalau misalnya Adam punya foto kamu nggak pakai baju, pasti aku langsung hajar dia sampe sekarat. Tapi kayaknya gak mungkin deh, wong dia sayang banget sama Sara."

Kirana masih tidak terlihat puas dengan jawaban David.

Matanya masih menatap sinis David dengan mulutnya yang masih bergeming.

"Tapi ya gimana lagi sayang? Aku kan lagi renang. Masa aku renang pake kemeja sama dasi? Itu mau renang apa interview kerja?"

"Aku nggak marah gara-gara mas renang. Aku marah gara-gara orang bisa seenaknya foto-foto Mas nggak pake baju."

"Yah kalau itu aku nggak bisa ngapa-ngapain. Aku gak bisa ngatur-ngatur apa yang semua orang lakuin."

"Ya aku tahu." Jawab Kirana jutek.

Ya aku tahu.

Sejak dari awal percakapan Kirana juga sudah tahu kalau baik Kirana maupun David tidak bisa melakukan apapun terhadap masalah ini. Semua solusi selalu berakhir di jalan buntu dan saran selalu berakhir memaksa dan aneh.

Ya, Kirana tahu itu. Karena itu alasannya mengungkapkan kekesalannya pada David bukan untuk mencari jalan keluar melainkan ingin dihibur kekasihnya.

"Lah terus gimana?" tanya David yang mulai kebingungan dengan teka-teki Kirana.

"Aku pengen cerita aja sama Mas. Biar Mas tahu kalau aku tuh gak suka ada orang centil ngeliatin Mas terus foto-foto tanpa izin gitu."

David mengulum senyumnya.

"Oalah, pacarnya David ini ternyata pengen dihibur toh?" tanya David retoris sambil cekikikan.

"Sini-sini, biar aku peluk biar kamu gak bete lagi."

Kirana mendadak beku sesaat. Ia duduk mematung di sofa empuk dengan David yang berada di ujung kasur, membuka kedua tangannya, siap memberi kehangatan pada Kirana.

Tanpa Kirana sadar wajahnya sudah merona merah, membuat jantungnya memompa cepat.

Kirana mengangkat badannya dari sofa dan berjalan pelan menuju kekasihnya.

Tidak butuh waktu lama untuk Kirana mendarat di pelukan hangat David. Kedua tangan David mengalung di pinggang Kirana, menyalurkan kehangatannya ke seluruh badan Kirana.

Kirana hanya membenamkan kepalanya di pundak David sebelum memeluk erat tengkuk David dengan kedua tangannya.

"Kamu wangi Kirana."
"Mas David dingin."
"Hehe, gara-gara AC mungkin."

"Mas...."

"Hmmm?"

"Peluknya jangan lama-lama. Aku masih harus balik kerja lagi."

"Waktu istirahatmu nggak bisa diperlama ta? Aku masih mau cium bau wangi kamu."

"Aku nggak ada waktu istirahat. Ini aku lagi buang-buang waktu kerjaku cuma buat ketemu Mas tahu gak?!"

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang