Malang

117 4 0
                                    

Sehabis menghabiskan siang mereka di Taman Safari, Kirana dan David melanjutkan perjalanan mereka ke Malang.

Begitu masuk ke mobil tadi, Kirana seketika tertidur lelap akibat kelelahan.
Ini merupakan kali pertama David melihat wajah kekasihnya saat tertidur.

Wajah wanita itu tampak begitu damai dan cantik. Kirana tampak begitu menggemaskan, membuat David ingin sekali mencubit pipi kekasihnya yang tertidur pulas itu.

“Duh kamu cantik banget deh sayang kalau lagi tidur.” Ucap David begitu lirih, hampir seperti bisikan.

Melihat Kirana yang terlihat tenang, membuat David langsung merasa bersalah ketika mengingat bagaimana ia baru saja membuat wajah tersebut menangis beberapa jam yang lalu.

Ia sendiri masih sangat bingung dengan masalah Kirana. Alasan mengapa wanita itu begitu membenci tindakan membayar semuanya yang David lakukan, masih David belum pahami.

Padahal enak kan ya ditraktir, jalan-jalan tapi dompet nggak menipis. Lah ini ditraktir malah marah-marah sampe nangis?? Aku itu salah di mananya sayang???

David kembali melirik ke arah Kirana yang tertidur pulas. Cahaya matahari sore saat ini sedang tepat berada di depan mobil, membuat wajah Kirana terkena cahaya matahari yang silau.

Dengan sigap David menurunkan sunvisor di depan Kirana agar tidurnya tidak terganggu.

-

Merasakan sebuah sentuhan di pipinya, Kirana perlahan membuka matanya.

Wanita itu memerhatikan sekelilingnya, mendapati David yang sedang duduk menghadapnya dengan tangan kiri menyangga kepalanya, tangan kanan mengusap pipi Kirana, dan senyuman terukir di wajahnya.

Sambil menguap akibat bangun tidur, Kirana menoleh ke luar mobil, melihat sebuah pemandangan malam kota Malang yang begitu indah.

Di tempatnya saat ini, ia bisa melihat banyak sekali mobil lalu lalang di bawahnya. Ratusan lampu-lampu kota tampak begitu ramai dan menciptakan pemandangan yang begitu cantik.

“Yuk kita makan dulu yuk. Udah laper aku.”

Kirana kembali menoleh ke arah kekasihnya.

“Dari kapan Mas David ngeliatin aku tidur?”

“Dari kita sampe di sini.”

“Kita di mana memangnya?”

“Di restoran kesukaanku di Malang.”

Kirana mengambil handphonenya, melihat pukul berapa sekarang, sekaligus sudah berapa lama ia tertidur.

Pukul 18:09, kira-kira Kirana sudah tertidur selama tiga jam lamanya.

“Duh, maaf mas aku tidurnya lama banget.” Ucap Kirana sambil mengusap mukanya untuk menghilangkan rasa kantuk yang masih tersisa.

David menggeleng pelan.
“Nggak apa-apa kok, santai aja.”

“Kapan kita sampe di sini?”

“Emmm... Dua puluh menit yang lalu mungkin??”

Mata Kirana melebar. “Dua puluh menit yang lalu??? Kenapa nggak bangunin aku dari tadi?!”

“Aku....... Sungkan mau bangunin kamu.”

Kirana membuang napas sambil menjatuhkan kasar badannya di sandaran kursi.

“Jadi selama dua puluh menit itu Mas David diem aja nungguin aku bangun?? Terus kalau aku nggak bangun-bangun gimana?!”

“Yah..... nggak tahu.”

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang