On Our Way to Marriage #4

361 12 0
                                    

Juli 2021

“Kirana ini cantik banget ya. Saya sampe kaget David pulang-pulang bawa cewe cantik gini.”

“Iya! Saya juga kaget waktu Kirana bilang dia punya pacar.”

“Lho Kirana ini nggak pernah punya pacar ta?”

“Setahu saya sih nggak ya, nggak tahu kalo nih anak diem-diem pacaran. Mentang-mentang keluarganya jauh, nggak cerita-cerita.”

“Kirana nggak pernah pacaran sembunyi-sembunyi ya!!”

“Oh iya kah??”

Kirana memutar bola matanya malas dengan kelakuan ibunya yang tidak ada capek-capeknya untuk menggodanya.

Percakapan kedua ibu di belakang itu cukup membuat telinga panas juga, seakan-akan sengaja membuat Kirana tersindir.

“Kamu pacaran diem-diem?” tanya David yang tengah menyetir.

Kirana menoleh cepat ke samping kanannya. “Nggak!!! Aku nggak pernah pacaran diem-diem! Tck ibuk ah!”
Kirana berteriak ke ibunya. Karena rumor-rumor tidak jelas, David sampai ikut terhanyut oleh perkataan ibunya.

“Ya mana ibu tahu, wong kamu aja dateng pulang ke Semarang kok.”

“Mbak Hesti ini orang Semarang ta?” tanya mama David ke ibu Kirana.

“Nggak  Mbak Indah. Di Semarang itu gara-gara pekerjaan suami. Aslinya juga saya orang Jogja.”

“Oh aslinya orang Jogja?”

“Iya. Trus gara-gara suami dipindahtugaskan ke Semarang jadi sekeluarga kecuali cewek ini pindah ke Semarang.”

“Trus nggak ada niatan tinggal di Jogja lagi?”

“Waduh, nggak usah deh.” Jawab Ibu Kirana sambil tertawa.

“Sudah nyaman di Semarang. Sudah tua juga, males kemana-mana.”

“Iya Mbak Hesti. Punggung saya gampang banget sakit. Ini aja sekarang sudah make koyo dimana-mana.”

Kirana tidak bisa menahan tawanya ketika dua ibu di belakangnya kerap membahas keadaan tubuh tua mereka.

Kirana senang karena ibunya kini sedang tidak menggodanya dan benar-benar larut dalam percakapan dengan mama David.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju toko yang berjualan pakaian pernikahan. Mereka ingin mencoba gaun dan jas disana sebagai pakaian pernikahan mereka nanti.

Beberapa minggu sebelumnya Kirana dan David sudah sempat datang ke toko tersebut untuk memesan pakaian pernikahan impian mereka. Dan hari ini mereka datang untuk memeriksa apakah pakaian pernikahan sesuai selera mereka.

Mungkin kalau rencananya berjalan lancar dan cepat mereka bisa sekalian pergi ke gedung tempat mereka menikah nanti.

Benar sekali. Mereka akan mengadakan pernikahan di gedung, dengan hal-hal mewahnya yang mahal. Mereka tidak jadi menikah di KUA dengan segala kesederhanaan yang Kirana harapkan dan inginkan.

Ini semua keinginan kedua ibu yang kini sedang berbincang-bincang di kursi belakang. Mereka menginginkan pernikahan yang meriah nan mewah. Sempat terjadi ketegangan antara Kirana dengan ibunya akan masalah ini. Ia merasa bahwa ini merupakan pernikahannya yang membuat keputusan harusnya ada di tangannya. Namun akhirnya ia mengalah juga.

Sebenarnya bukan tanpa alasan kedua ibu ingin mengadakan pernikahan yang meriah. Ibu Kirana ternyata diam-diam memiliki tabungan untuk pernikahan Kirana yang sudah dipersiapkannya sejak bertahun-tahun yang lalu.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang