Bila Bersama Pacarku

162 6 0
                                    

Rabu, 18 Maret 2021

“Halo, selamat malam dengan Hotel Lilium.”

“Iya bu, selamat malam. Saya Indah, asisten dari Pak Gio. Mohon maaf untuk rapat hari sabtu tanggal 21 Maret itu bisa diundur tidak? Mendadak anak Pak Gio masuk rumah sakit, kena DBD. Jadi pak Gio tidak bisa kemana-mana dulu untuk beberapa hari.”

“Oh iya mbak Indah nggak apa-apa. Untuk jadwal rapat selanjutnya apa bisa diperkirakan?”

“Kalau itu kata Pak Gio masih belum bisa ditentukan bu. Mungkin kalau keadaan sudah mendingan, saya akan menghubungi Bu Kirana lagi.”

“Baik mbak, saya tunggu kabar selanjutnya ya. Semoga cepet sembuh anaknya Pak Gio.”

“Baik bu, terima kasih. Akan segera saya kabari pak Gio. Selamat malam bu.”

“Iya malam mbak.”

-

Telah tersaji minuman asam non-alkohol di depan Kirana.

Malam ini, ditemani dengan minuman di hadapannya sekarang dan kentang goreng yang masih dalam perjalanan, Kirana menikmati suasana malam Jogja di bar outdoor hotelnya.

Semilir malam ini tidak sekencang biasanya. Tidak hanya angin semilir, akhir-akhir ini suhu udara di Jogja juga cukup tinggi.

Kirana yang biasanya selalu mengenakan jaket saat berada di bar, malam ini ia hanya menaruh jaketnya di atas paha, menutup bagian tubuhnya agar tidak terlihat.

Kirana sesekali melirik ke satu meja khusus.

Meja yang dulunya pernah didudukinya dan David, kini tengah diduduki pasangan lain yang tidak ia kenal.

Melihat meja tersebut melempar Kirana kembali ke masa lalu. Kembali ke percakapan-percakapan tak terlupakan yang ia dan kekasihnya lakukan.

Lamunan akan kenangan-kenangan indah yang membuat Kirana terlena sayangnya harus dirusak akibat suara pelayan yang memberikan kentang goreng pesanannya.

Untuk sesaat Kirana harus mengerjapkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan nyawanya kembali ke sekarang.

Kirana mendesah panjang. Ia rindu akan kekasihnya. Rasa ini makin lama semakin mengusik hidupnya. Ia jadi susah untuk fokus, setiap malam ia selalu kepikiran akan David, dan hasrat-hasrat untuk bertemu David kian menggebu-gebu tiap detiknya, membuatnya menderita.

Ia ingin bersama David. Dengan wujud asli, tidak dibatasi layar handphone.

Ia ingin selalu bersamanya, sekarang, nanti, dan kapanpun.

Ia tidak ingin berpisah dengan David, bahkan hanya untuk sekali.

Kirana takut akan apa yang hasratnya akan lakukan bila ia bertemu David sekali lagi. Hal-hal gila apa yang akan ia pikirkan bila bertemu dengan kekasihnya itu.

Minggu, tanggal 22 merupakan hari ulang tahun kafe adik David, yang berarti akan diadakan acara besar-besaran untuk merayakan ulang tahun kafe.

Kirana masih ingat akan undangan dari David sendiri untuk ikut bersamanya meramaikan acara.

Sebenarnya Kirana sudah berniat menolak ajakan David, mengingat ia akan mengadakan pertemuan bersama arsitek yang akan mendesain ballroom hotelnya, pak Gio.

Namun dengan panggilan telepon yang ia terima beberapa jam yang lalu mengenai penundaan pertemuan bersama Pak Gio, membuat Kirana tidak memiliki jadwal penting di hari itu.

Kirana tidak tahu apakah ini keajaiban, atau malah malapetaka. Ia ingin bertemu dengan kekasihnya. Ingin sekali, membuat tubuhnya merinding sendiri saat membayangkan saat ia bertemu lagi dengan kekasihnya.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang