Morning

298 10 0
                                    

Kirana membuka mulutnya lebar-lebar.

Ia melihat ke bagian dalam mulutnya dengan cermin besar yang berada di kamarnya, memperhatikan gigi belakangnya yang kini terasa begitu sakit, membuatnya tidak bisa makan dengan tenang.

Kirana lalu menutup mulutnya rapat-rapat.

Ia mengambil handphonenya yang berada di atas nakas lalu berlalu menuju dapur.

Kirana memutuskan untuk memasak ayam goreng yang sudah ia bumbui kemarin malam untuk sarapannya.

Kirana baru saja menyalakkan kompor, menunggu minyak di wajan memanas, ketika handphonenya membunyikan notifikasi. Dengan cepat Kirana mengambil benda itu ke tangannya, dan saat itu juga jantungnya serasa berhenti untuk sesaat.

Sebuah swafoto berisikan wajah David dengan rambut berantakan khas bangun tidur, tanpa mengenakan atasan, tersenyum kecil dengan tatapannya yang tepat dan lurus menuju kamera, seakan sedang melihat langsung ke arah Kirana, telah dikirimkan ke Kirana tanpa peringatan.

Dan Kirana yang sama sekali tidak curiga akan satu foto tanpa pesan yang dikirimkan kekasihnya, telah jatuh tepat di perangkap David.

Kirana menjatuhkan handphonenya kasar di kabinet, dan langsung menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

Ia benar-benar tidak tahu harus bereaksi apa. Jantungnya mendadak berdegup tak karuan, membuatnya benar-benar tidak fokus. Pandangannya kini kabur, hanya foto yang ia barusan lihat yang berada di otaknya sekarang.

Suara minyak yang mencuat-cuat keluar refleks membuat Kirana menoleh ke arah kompor.

Kirana setengah berlari mengambil ayamnya dari panci dan memasukkannya ke wajan yang berisikan minyak panas.

Suara ayam yang masuk ke dalam wajan langsung menyeruak ke ruangan sepi tempat Kirana tinggal ini.

Setelah memasukkan dua potong ayan, Kirana kembali mengambil handphonenya, hendak membalas pesan David.

_____

David sedang berbaring di atas kasur empuknya, bersembunyi di balik selimut yang tebal nan hangat, sambil menonton National Geography tentang hewan-hewan yang hidup di Samudra Arktik.

Sekarang baru jam lima lebih sembilan menit, masih sangat pagi. Cahaya matahari masih sangat minim di jam ini. Langit di balik jendela masih terlihat cukup gelap.

Biasanya sekarang David akan mandi dan bersiap-siap untuk bekerja. Namun karena janjinya dengan manajer hotel akan berlangsung siang hari, membuatnya memiliki waktu longgar hingga jam tiga siang nanti.

Sebenarnya kalau ia dan kedua temannya datang ke Jogja hari ini, maka pertemuannya akan dilaksanakan pukul setengah tujuh malam.

Jadi, karena Adam dan Sara yang jadwal pulangnya dipercepat dari hari jumat ke kamis, membuat jadwal meeting mereka untuk hari rabu dan kamis dijadikan satu untuk siang nanti.

David menutup mulutnya yang terbuka lebar akibat menguap. Ia ingin melanjutkan tidurnya, berhubung saat ini juga tidak ada kegiatan untuk mengisi waktu luangnya.

Sayangnya usahanya untuk kembali ke dunia mimpi masih belum terlaksana.

Padahal David sudah bergerak-gerak di atas kasur, mencari posisi yang sempurna untuk kembali tidur, namun hasilnya nihil.

Suara notifikasi mengejutkan David, membuatnya membuka mata seketika. David pun dengan cepat mengambil handphonenya. Ia menyalakan handphonenya, mencari tahu tentang suara notifikasi barusan.

Senyuman lebar terukir di wajah tampan David saat melihat pesan dari kekasihnya.

David menekan notifikasi berisi pesan Kirana yang baru saja mengirimkan foto.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang