The End

1.1K 30 0
                                    

Peringatan!
Bab ini mengandung adegan dewasa!
Bagi yang masih kecil, atau lagi mau baca yang sehat-sehat, jangan baca ini!
🌚🌚🌚🌚
🔞





Kirana memijit pelan kakinya yang terasa pegal. Sepatu haknya memang tidak terlalu tinggi, tidak beda jauh dengan hak yang biasa ia pakai saat kerja, namun kalau dipakai seharian juga mau patah rasanya.

Bel kamarnya berbunyi, membuat Kirana menoleh. Sambil sedikit berlari ia beranjak ke pintu kamar, membiarkan suaminya itu masuk.

“Ada???” tanya Kirana semangat.

Wanita itu melihat tas plastik yang David pegang, dan tanpa meminta ia langsung mengambil tas tersebut. Senyumnya mengembang saat melihat bungkus mie cup yang ia dambakan tampak di tas plaatik itu.

David geleng-geleng kepala sambil menutup pintu di belakangnya.
“Kenapa masih dipake bajunya? Mandi dulu sayang, baru makan.” ucapnya sambil mengelus lembut kepala Kirana.

“Jauh nggak tadi tokonya?”

“Di Alfamaret nggak ada yang kamu mau, jadi aku jalan lagi.”

“Lho terus Mas kemana tadi?”

“Ada toko lagi, kecil gitu. Agak jauh sih. Untungnya mie yang kamu mau ada.”

“Yah kalo jauh gitu mending beli yang ada aja nggak apa-apa mas. Mas kan capek, udah malem juga.”

“Nggak apa-apa, aku juga lagi mau makan mie.”

Kirana tersenyum mendengar kata-kata menenangkan suaminya. Entah mengapa akhir-akhir ini David jadi terlihat jauh lebih dewasa dari pria itu biasanya. Justru Kirana yang merasa dirinya jadi lebih kekanak-kanakan bila bersama David.

Kirana melepas pernak-pernik yang ada rambutnya. Ia memang mau mandi. Rasanya badannya sudah lengket semua.

David memperhatikan Kirana dalam diam. Entah mengapa, Kirana tampak begitu seksi hari ini. Bagian-bagian badan Kirana dari yang paling terlihat sampai yang selalu tertutup membuat David tidak fokus. Padahal biasanya ia biasa saja. Mungkin karena kali ini ia tahu bahwa ia resmi diperbolehkan oleh negara untuk menjamah seluruh bagian badan Kirana.

Setelah mengambil semua aksesoris di rambutnya, Kirana langsung menggerai rambutnya. Rasanya jadi ringan sekali kepalanya.

Kini Kirana mulai melepas gaunnya. Sesaat ia memegang resleting gaunnya, mukanya memerah. Ia mendadak jadi begitu gugup.

Di satu sisi ia merasa melepas gaun dengan adanya David di sini bukanlah hal yang aneh, namun ia masih begitu malu akan menunjukkan badannya kepada suaminya.

David yang sudah selesai melepas jasnya melihat Kirana yang tengah berdiri diam.

“Kirana, kenapa? Dressmu nggak bisa dibuka ta?” tanya David sembari berjalan mendekati Kirana.

Kirana yang sudah keburu panik duluan malah meminta bantuan David yang sudah berada di belakangnya.

“I-itu, resletingnya yang di belakang tolong bukain Mas.”

Tanpa bertanya lagi, David langsung membuka resleting di belakang gaun Kirana. Kirana menaikkan rambutnya agar memudahkan David membuka gaunnya, membuat suaminya itu tidak fokus ketika melihat belakang leher istrinya.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang