Revisit

142 5 0
                                    

Kirana sedang berada di dalam apartemennya. Wanita itu, sejak masuk ke dalam parkiran apartemen, ia terlihat begitu terburu-buru.

Orang-orang di sekelilingnya seketika menatapnya kebingungan.

Beberapa dari mereka bahkan prihatin, berpikir sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Namun sebagian orang juga tidak menganggap urusan Kirana bukanlah sesuatu yang penting, kebelet BAB misalnya.

Sayangnya, masalah Kirana tidaklah keduanya.

Kirana yang baru saja memasuki ruangan rumahnya langsung berlari ke arah dapur.

Wanita itu mengambil secangkir gelas dan mengisinya dengan air mentah.

Lalu, Kirana membuka salah satu kabinet dan mengambil garam dapur yang berjejer rapi dengan gula dan kopi.

Kirana mengambil sendok teh penuh
garam dan memasukannya ke dalam gelas berisi air mentah tersebut.

Tanpa berlama-lama lagi, Kirana segera berkumur-kumur air garam tersebut. Ia berkumur-kumur sangat cepat, berharap rasa sakit yang ia rasakan segera hilang.

Kirana sedang mengalami rasa sakit yang amat sangat di giginya. Sejak tadi pagi Kirana sudah merasakan ada hal yang aneh dengan giginya sendiri.

Ia merasa nyeri ketika meminum es cappuchino saat sedang meeting dengan client. Rasa itu semakin lama semakin parah. Dari yang hanya terasa nyeri dari minum yang dingin, sampai Kirana tidak bisa makan siang dengan lahap dan nyeri yang berkepanjangan.

Kirana melepehkan air garam dari dalam mulutnya ke  dalam wastafel. Lalu Kirana beranjak mengambil kotak obat yang berada di meja bawah TV.

Kirana mengambil suatu obat tablet berwarna kuning dan segera menelannya.

-

Kirana tidak bisa tidur. Sedari tadi ia hanya merubah-ubah posisi tidurnya tanpa benar-benar berhasil terlelap.

Rasa sakit di giginya masih saja belum menghilang. Dan itu membuatnya kesusahan tidur. Sakit gigi benar-benar membuatnya tidak bisa melakukan apapun, baik beraktivitas atau sekedar beristirahat.

Bila ia beraktivitas rasa sakitnya akan mengganggu konsentrasinya. Tapi bila ia habiskan untuk beristirahat ia malah makin bisa merasakan rasa sakit di giginya.

Kirana meraih handphonenya di atas nakas. Ia melihat jam di atas pojok kiri layar handphonenya. Sudah jam 12 lewat 12 menit. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia membuka aplikasi chatnya.

Pak David sudah tidur belum ya?

Kirana ingin mengurungkan niatnya memberi pesan pada kekasihnya, namun setelah melihat bahwa kekasihnya baru saja online 20 menit yang lalu seketika menggerakkan hati Kirana.

Pak David? Pak David sudah tidur kah? Saya nggak bisa tidur nih.

Kirana terus menatap layar
handphonenya. Pesannya hanya centang satu.

Harapan Kirana seketika pupus. Ia pun memutuskan untuk mematikan handphonenya dan mencoba kembali tidur.

_____

Selasa, 14 Februari 2021

David mengangkat alisnya kebingungan melihat pesan dari kekasihnya.

Mereka berdua jarang sekali bertukar pesan di atas jam 11 malam. Hal itu dikarenakan Kirana yang biasanya sudah tertidur sekitar jam tersebut. Namun Kirana telah mengiriminya pesan tadi malam, tadi pagi (??) yang tentu mengejutkan David.

Hotel's ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang