Jarak begitu menyebalkan namun juga ada baiknya. Aku begitu kesal jika harus jauh dengan nya. Tapi tak apa itu sudah menjadi tugasnya,namun dengan jarak ini aku jadi tau akan ada rasa yang muncul. Yah, aku merasakannya rasa dimana kata dilan rasa itu berat. RINDU ~AJAK AKU MENUJU JANNAH
HAPPY READING...
*****
Sebenarnya ai kesel karna bunda dan abi harus pindah ke bandung. Abi dapat tugas disana bertepatan dengan bunda yang harus mengurus oma disana. Aku disini hanya ber 3 dan bersama mbak yarti yang mengurus ruwah walaupun jika selesai dia pulang.
"Ai, nanti kalau berangkat sama abang aja, sama akbar juga. Itu pesan abi, kamu gak boleh bawa motor sendiri" katanya.
"Iya,abang. Tapi kalau bang harun ada kelas pagi gimana?"
"Ya,kamu berangkatnya pagian. Pokoknya kamu gak boleh bawa motor ai" tegasnya lagi.
"Udah belum sarapannya? Lama banget kamu bar kalau makan" omelnya lagi.
"Kamu kenapa sih bang,ihh orang masih jam segini juga." karna dari tadi bang harun seperti tergopoh-gopoh.
"Abang ada jadwal piket ai,20 menit lagi abang harus ada di kampus."
"Tuhkan gak bilang dari tadi sih. Udah bar mending di bawa bekal aja" perintah ku.
"Iya teh,ai" ia pun memasukan sarapan tadi ke kotak makan.
"Udah yuk, berangkat" sambungnya."Bang, bunda sama abi bakal lama ya di bandungnya? Ai,kangen deh sama bunda,sama abi." ucapku sembari melihat keluar jendela.
"Katanyasih mereka di sana sampai abi selesai dinas.kalau udah entar, oma di bawa pulang kesini, tinggal disini biar bunda bisa ngerawatnya."
Aku langsung membenarkan posisi duduk ku, agar aku menghadap ke bang harun. "Jadi,oma bakalan tinggal sama kita dong." tuturku bersamaan dengan akbar.
"Hemhem" katanya fokus dan menganggukan kepala, sebagai tanda kalau itu benar. Senengdeh kalau oma bakal tinggal di surabaya. Jadi nya aku bisa meluk oma kapan pun yang aku mau, jadi gaksabar.
"Ai, nanti abang jemput kamu jam berapa?"
"Ai, kayaknya gak ada les deh bang jadi kemungkinan pulangnya seperti biasa. Tapi ai, gak papa kok kalau pulang sendiri. Mending abang jemput akbar aja,biar ai naik angkot."
"Beneran gak papa?" hanya kubalas dengan anggukan kepala.
"Aku hari ini pengen pulang sendiri aja, entah kenapa aku kangen naik angkot." tuturku sembari nyengir tanpa dosa.
"Bar,udah sampek turun gih" perintah bang harun.
"Gitu banget nyuruh nya" katanya sembari memanyunkan bibirnya.
"Udah, kamu kayak gitu gak ada lucu-lucunya"
"Ye...,iya iya yang lucu cuman zaina doang, hahahaha" celetuknya bersamaan dengan bang harun. Emang resek tuh dua orang,nyebelin bangetdeh.
"Ih, nyebelin banget sih. Abang juga ngapain ikut,ngeledek sih,kesel ih. Udaah ai, mauturun sini juga lanjut naik angkot aja." kataku merajuk dan hendak membuka kenop pintu mobil. Namun berhasil dicegah oleh bang harun.
"Iya-iya maaf, gitu aja ngambek sih ai,Maafin ya cantik." bujuknya sembari mencubit pipiku gemas.
"Yaudah, akbar masuk kesekolah dulu ya, Assalamu'alaikum bang,teh." pamitnya sembari mencium punggung tangan aku dan bang harun gantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
AJAK AKU MENUJU JANNAH
Teen FictionCerita anak remaja yang memiliki nama yang begitu indah yaitu zaina putri ar-raikhan. Dia sangat menjaga keimanannya,sampai suatu hari ia merasakan rasa yang sebenarnya tak pantas ia miliki,sebelum menjadi mahram lelaki tersebut."Ya allah kenapa deg...