MENUJU.

8 0 0
                                        

Entah ini yang ditunggu, yang dinantikan, yang diinginkan. Entah apa rencana tuhan, namun semua percaya hal baik akan datang kepada orang yang selalu sabar, dan ikhlas menunggu. ~AJAK AKU MENUJU JANNAH ♥♥♥

HAPPY READING ♥♥♥

*****

Autor POV

Semua disibukkan oleh persiapan dikediaman rumah bapak raikhan dan keluarganya. Hari itu tiba, hari dimana putri satu-satunya dikeluarga abi raikhan, akan di ikat oleh laki-laki pujaannya, jodoh terakhirnya, aminn.

"Akhirnya, kamu juga akan menikah na...." ujar dari salah satu sahabat zaina yang berdiri di sampingnya.

"Iya, habis ini, aku ditinggal sendirian, rere udah nikah mau jadi umi, zaina juga segera jadi istri, ya meskipun, abang aku sih yang nikahin nantinya."

"Kamu juga habis ini syah, cuman laki-lakinya belum siap, belum mapan katanya." ujar zaina membocorkan, salah satu ketakutan abangnya.

"Hah? Siapa?" tanya aisyah menggebu-gebu.

"Eh, astagfirullah, keceplosannnnn" ujarnya dengan membekap mulutnya sendiri.

"Ih, siapa na? Jangan bikin kepo deh naaaa"

"Enggak, bukan siapa-siapa re." katanya dengan menunjukan deretan giginya.

"Kamu mah gitunaaaaa" cemberut aisyah.

"Assalamualaikum..., permisi, para ladys, saya diperintahkan bunda untuk memanggil kalian turun kebawah, sekian trimakasih."

"Trimakasih atas infonya abang..." ucapan itu tak keluar dari mulut zaina, dan itu berhasil membuat orang itu menegang.

Kalian pasti tahu, siapa lagi kalau bukan gadis yang memiliki nama, Aisya Farasyah Akbar. Gadis yang berhasil mencuri hati abang harun yang satu ini.

"Abang gak papa?" tanya zaiana yang menyadarkan sang abang dari lamunannnya.

"Ehhhgh, gak papa kokdek, hemmm" ujarnya sembari senyum kikuk, efek malu.

"Yasudah, kita kebawah yuk, kasian sudah menunggu semua" ajak si calon bunda, dan lansung mereka setujui. Namun saat hendak pergi dari tempat itu, ada yang nyeletuk, dan berhasil membuat abang kepikiran.

"Abang harun lucu," ujarnya dengan melangkah pergi dibelakang zaina.

Sang abang semakin menegang, saat para gadis sudah pergi dari tempatnya yang masih berdiam diri, ia langsung ngereog. Melompat kegirangan karna dipuci oleh sang pujaan hatinya.

*Autor : gak bisa tidur dah tuhhhhh, inget bang, bukan mahramnya abang.
Abang harun : semua ini karnamu thorrrrrrrrrr.

Semua sudah berada dibawah, termasuk abang narsis. Tempat dihias dengan sederhana, namun sangat mengesankan bagi zaina. Semua bersiap pada tempatnya, hingga mas-mas ketring pun, stain by pada tempatnya.

Suara MC menggema, membuka acara dan membacakan susunan acara yang akan diselenggarakan. Pembacaan ayat suci al-qu'an, yang dibacakan langsung oleh adik laki-laki zaina. Ia terharu, karna adiknya yang membacakan ayat suci mulia itu.

Zaina berada pada apitan dua sahabatnya, bunda di samping rere, katanya, kalau didekat zaina, takut nangis nanti. Tapi percuma saja, disamping nya pas atau tidak, bunda juga tetap menangis.

"Alhamdulillah, pembacaan suci al-qu'ran telah dibacakan dengan hikmat. Acara selanjutnya yakni, sambutan dari ustazd Firdaus ahmet, selaku saudara dari shohibul hajjah, waktu dan tempat kami haturkan."

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang