CEMBURU

10 0 0
                                    

Cemburu boleh kan? Masak tidak boleh cemburu?_Azzhan  ~AJAK AKU MENUJU JANNAH ♥♥♥

Enjoy the part, jangan lupa jejak cintanya

HAPPY READING ♥♥♥

*****

Autor POV

Sudah hari ke 3 setelah pertemuan itu terjadi, keluarga zaina dan akhmal kembali membaik. Mereka sering kerumah zaina, sekedar mampir, atau memang berkunjung. Keluarga zaina selalu membuka pintu bagi siapa saja yang bersilahturahmi kepada mereka.
"Put," sang pemilik nama menoleh kepada sumber suara.

"Iya? Ada apa akhmal?"

"Ibu bilang kamu dipanggil,di  suruh kedapur. Kata bunda, sama minta tolong ambilkan HP bunda dikamar." yah..., akhmal memanggil bundaku dengan sebutan bunda juga, permintaan abi dan bunda.

"Iya, kalau gitu aku permisi dulu."

Zaina pergi ke kamar mengambil benda pipih milik bundanya. Sedangkan akhmal melangkah keruang tamu dan mengobrol dengan akbar.

Bagi zaina, semua ini sangat rumit jika difikir terlalu dalam, bertahun-tahun kami menghindar. Namun Allah kembali menyatukan kembali ikatan persaudaran yang lama terputus. Begitu singkat untuk menghubungkan tali yang sempat putus ini.

Zaina melangkah keluar kamar dan menuju kedapur dimana bundanya berada. Sesampainya di dapur semua bergurau ria, zaina tak tahu perbincangan apa yang menimbulkan gelak tawa mereka.

Hari ini adalah hari sabtu, kampus libur, meskipun tidak semua, tapi jurusan zaina libur tiap sabtu dan minggu. Tapi terkadang juga tidak nentu, bisa juga tiba-tiba ada matkul dari dosen.

"Bunda..., nanti pak azzhan kesini?" tanyanya yang tiba-tiba sudah nimbrung dalam kumpulan ibu-ibu ini.

"Eh, iya..., nanti azzhan kesini sayang. Kamu beli kue ke tante ami ya nak, bunda mintak tolong." katanya dengan guratan senyum andalan bunda.

"Azzhan yang waktu itu teh?." suara tersebut beradal dari wanita yang berada di samping bunda.

"Auh, iya teh, azzhan putra dari temannya mas raikhan, yang kemarin kemari bersama orang tuanya." bunda meng iyakan, atas apa yang di katakan oleh ibu dari akhmal ini.

"Ai bisa kan nak?, bunda minta tolong tadi sayang?."

"Tentu bisa dong bunda..., perintah bunda, adalah pahala untuk ai bunda."

"Masyaallah, jarang sekali anak muda dizaman sekarang yang seperti putri. Disuruh bundanya, langsung berangkat, kebanyakan zaman sekarang susah jika disuruh."

"Alhamdulillah, putri juga masih belajar tante, lagi pula, perinta orang tua itu sudah kewajiban kita untuk menjalankannya. Selama perintah itu tidak dilaran oleh Allah, dan perintahnya adalah kebaikan, kenapa kita tidak melaksanakannya." ujar zaina dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya.

"Assalamualaikum..." suara salam terdengar dari area ruang tamu. Semua menoleh keruang tamu, namun berbeda dengan bunda, ia langsung bangkit dan menemui tamu tersebut. Zaina tahu jika itu adalah suara umi dari abang ustazd.

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang