KLINIK BUNDA

23 2 0
                                    

"Sugguh baik sekali engkau ya Allah. Kau memberikan kita oksigen gratis agar umat mu bisa hidup dan beribadah pada mu. Tapi sungguh hina sekali umat mu ini yang terkadang masih meminta-minta pada mu, bukan malah bersyukur atas nikmat mu yang tak bisa di dapat dari siapa pun. Ya Allah jika boleh mohon ampuni hamba mu ini yang selalu melakukan kesalahan yang di sengaja maupun tidak,Amin..."

HAPPY READING...

*****

"Ai... Nanti mau ikut bunda gak ke klinik? Mumpung hari sabtu, kamu liburkan sekolah nya?" tanya bunda ketika aku sedang menonton televisi di ruang tengah yang dekat dengan dapur.

"Iya bunda ai mau ikut bunda, lagian kalau di rumah bosen cuman gitu-gitu aja,terus nanti kalau abang sama akbar di rumah pasti pada gangguin ai deh kan jadi males."

"Ya udah nanti siap-siap kita berangkat nya jam 8 an deh biar bunda bisa cek arsip pasien nya dulu" jelas nya.

"Oke bunda..., Kalau gitu ai siap-siap ya biar nanti bisa langsung berangkat okey..." ucap ku sambil mengacungkan ibu jari ke bunda.

Sekarang masih jam 07:05 masih banyak waktu yang tersisa, sebelum jam menunjuk pukul 08:00. Ku berjalan ke atas menuju kamar ku dan mencari pakaian yang akan ku kenakan nati. Akhirnya aku memutuskan untuk memakai pakaian yang biasa alu kenakan. Dres panjang berwarna abu-abu dan di bagian lengan nya berwarna hitam, dan mengenakan hijab segi empat biasa berwarna hitam tak lupa ku memakai niqab berwarna hitam.

 Dres panjang berwarna abu-abu dan di bagian lengan nya berwarna hitam, dan mengenakan hijab segi empat biasa berwarna hitam tak lupa ku memakai niqab berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Autor: kurang lebih nya seperti itu ya guys gambaran nya).

"Ai nanti naik nya pakai motor nya ai aja ya nak... Soal nya abang kamu gak bisa ngantar bunda, ada tugas mendadak katanya..." teriakan bunda dari bawah.

"Iya bun... Gak papa kok ai malah seneng kalu naik motor" ucap ku sedikit berteriak.

Setelah siap dengan pakaian dan barang bawaan ku. Aku turun ke bawah di tangga saat hendak turun aku melihat bang harun di ruang tengah. Ku langkahkan kaki ku ke arah nya. Setelag sampai di sana aku mendudukan diri ku di dekat bang harun duduk.

"Bang... Emang ada tugas apa an sih, Kok kayak serius amat dah" titah ku.

"Bukan kayak nya, emang lagi serius ini dek... Gimana sih kamu" omel nya pada ku.

"Ihhh kan cuman nanya gak usah sewot gitu dong..." ucap ku sedikit kesal.

"Ya kamu sih ganggu aja udah tau abang nya yang ganteng ini lagi ngerjain tugas malah ditanyain"

"Idih... Gantengan abi kemana-mana kalik dari pada situ" ejek ku.

"Eh kan abang dari titisan abi juga, jadi bang harun juga ganteng dong..."

"Ihhh gantengan abi, soal nya abi kan udah punya umi, jadi gantengan abi nah bang harun punya siapa hayo" ejek ku pada nya.

"Eitss jangan salah bang harun juga punya kok wlekk" ucap nya sambil menjulurkan lidahnya.

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang