PANTI

11 1 0
                                        

Pulang yang baru, tempat yang sering dikatakan sebagai pembuangan anak yang kurang beruntung. Sebenarnya mereka tidak dibuang, hanya saja mereka tak beruntung seperti kehidup anak yang dipenuhi banyak kasih sayang kedua orang tua. ~AJAK AKU MENUJU JANNAH ♥♥♥

jejak cintanya jangan lupa!
Enjoy the part

HAPPY READING♥♥♥

*****

Zaina POV

Dua hari ini aku selalu menyempatkan pergi ke panti asuhan yang sering aku kunjungi. Di tempat ini aku memiliki tiga teman kecil yang begitu lucu.

"Kak... Hyma boleh endak, makan pemen yang sama kayak punya si giyca." dia adalah anak kecil berumur sekitar 5 tahun, sedangkan giyca adalah gadis yang baru menginjak remaja. Sebenarnya namanya giysha, hanya anak kecil yang masih cadel memanggilnya dengan kak giyca. Dan sikecil aku ini selalu memanggilnya giyca, tanpa ada embel-embel kak. Dia akan memanggil giysha kak, jika dia menginginkan sesuatu, itupun kalau aku belum datang kepanti. Aku sering membenarkan kalimat cadelnya, agar dia tidak keterusan sampai besar, namun sayang, hym..., dia gakan pernah mau mengubahnya.

"Memangnya, kak giysh..., makan permen apa sih hym?." ujarku dengan membenahi mukena yang hyma kenakan.

"Pemen wana pink kak, katanya itu endak boleh buat hyma, kan jadi kesel sama si giyca." adunya dengan melipat tangan didadanya, akupun hanya menahan ketawaku.

"Giysh..., sini sebentar dong, kakak mau nanya." panggilku kepada sang anak gadis yang dekat dengan ku lebih dulu sebelum hyma, dan satu gadis usia 8 tahun.

"Iya? Ada apa kak?" tanya dia dengan duduk di samping ku yang kosong.

"Giysh, makan permen apa sih?, kok gak mau berbagi sama hyma?."

"Aem... Makan permen karet kak, kan..., hima masih kecil, jadi gak boleh makan permen karet kan kak?." jelasnya sembari menunjukan permen yang ia simpan dalam saku celananya.

"Ouh..., pantes kakak giysh, gak bolehin hyma makan permen itu..." kataku sembari menoel hidungnya gemas.

"Memangna kenapa ndak boleh ci, kan pemen doang lo kak."

"Jadi..., ada beberapa permen yang boleh dimakan sesuai dengan usianya. Contoh permen yang dimakan sama kak gysh, itu hanya boleh dimakan dengan yang sudah tau caranya memakan permen itu. Kalau belum tahu, takutnya malah membahayakan orang yang memakannya. Karna..., itu bukan permen biasa, kayak permen susu yang biasa hyma makan." jelasku dengan memangku gadis kecil yang memiliki mata hazel sepertiku.

"Mbak bun...," teriakan itu dari arah belakang kami, dan kami tahu siapa yang memanggil dengan sebutan itu. Ia pun lari kearah kita duduk bersama, lalu memelukku dari belakang.

"Assalamu'alaikum...," kataku dengan melirik kepadanya, yang masih setia memelukku.

"Ets...," katanya dengan memukul jidatnya yang tak bersalah itu. "Assalamu'alaikum..., maaf lupa tadi, hihi..." ujarnya dengan kembali memeluk dengan erat.

"Waalaikumussalam...." jawab kami serempak.

"Selalu deh kamu, kalau ada kak zaina kayak gitu, padahalkan kemarin kak zaina juga kesini." omel giysh dengan masih mengunyah permen karet itu.

"Biarin sih..., sewot mulu mbak nya, orang mbak bun aja gak sewot, aneh"

"Yagimana mau sewot, nanti kalau kak zaina sewot kamu nangis..., kamu ngambek..., kamukan nangisan."

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang