KEGUNDAAN?

75 5 0
                                    

"Re... Cerita deh sama kita, biar kita bisa cari solusi nya sama-sama ya kan na..."

*****

Aku sudah sampai di dalam kelas tentu saja bersama rere. "Eh... Zaina kamu taugak kalau kemarin itu ada acara al-banjari di masjid komplek kita?" yang bicara kali ini bukan rere. Dia Aisya farasya akbar biasa di panggil aisyah. Dia juga sahabat ku dengan rere anak nya kalem,baik,jujur,suka pergi ke majelis sama aku.

"Oh iya? Kok aku gak tau ya syah... Kan biasanya ada yang ngasih tau aku kan?" tanya ku pada aisyah. Aisyah hanya nyengir saja menunjukkan deretan gigi putihnya.

"maaf na aku lupa mau bilangin kamu tentang acara ini. hehehe" ucapnya."kemarin aku mau bilang ke kamu eh tiba-tiba aku lupa karna kemarin aku sibuk ngerjain tugas dari ayah" jelasnya sambil menyatukan tangan dia di depan dadanya. Aku hanya tersenyum dan menganggukkan kepala ku.

Tak lama bel masuk berbunyi jam pertama sampai jam ke dua pelajaran Bhs.Indonesia dan di jam ke tiga-empat pelajaran geografi. 4 jam berlalu,pukul 09:30 bel istirahat berbunyi menandakan jam istirahat telah tiba.

Semua siwa-siswi berhambur ke kantin tak terkecuali aku,rere,dan aisya. Kami duduk di bangku ujung dekat dengan jendela kantin yang memperlihatkan pemandangan taman.

Kita ber tiga memesan bakso dengan es teh. Setelah habis makan rere pergi ke perpustakaan sedangkan aku dan aisyah memilih pergi ke mushola sekolah untuk sholat dhuha.

Kring.... Bel tanda usai intirahat berakhir. Aku dan aisyah ke perpus untuk menemui rere agar ke kelasnya barengan. Akhirnya kita bertiga jalan menuju kelas. Sesampainya di kelas kita memilih untuk duduk di bangku masing-masing.

Bu karin memasuki kelas dan mengisih pelajaran sejarah. 2 jam berlalu dengan pelajaran sejarah. Setelah itu di lanjutin pelajaran akidah akhlak 1 jam. Dan di jam terakhir ternyata pak afan tidak datang jadi di jam tekhir kelas kita free.

Bel pulang pun berbunyi menandakan waktu pulang. Sebelum pulang kita semua selalu berdo'a bersama.

"Zaina... Nanti jam 3 sore aku ke rumah kamu ya?" aku menoleh dan menaikan sebelah alis ku karna aku bingung kenapa rere tiba-tiba ke rumah. Rere yang faham raut wajah ku pun bicara "iyah na aku main kerumah kamu ya, aku mau curhat bentar na boleh kan na...?"

"Oh... Iyah gak papa kok ke rumah aja entar aku kasih tau aisyah juga deh yah..." kataku yang hanya di balas dengan anggukan rere.

*****

>RUMAH KU

Tok...tok... "assalamualaikum" salam dari sese orang di balik pintu. Aku pun melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 3 sore. Aku yang sudah tau itu pasti mereka, siapa lagi kalau bukan rere dan aisyah.

Aku jalan ke arah pintu dan taklupa menjawab salam mereka. Ku buka pintu dan tersenyum kepada mereka. Dan mempersilahkan mereka masuk dan langsung menuju kamar ku.

Di rumah hanya ada aku, akbar,dan juga mbak yarti ART di rumah ku. Bunda? Bunda lagi ada di puskismas baru pulang nya jam 5. Abi? Abi tugas negara baru pulang nanti jam 8 malam. Dan bang harun? Bang harun lagi di tempat temennya untuk ngerjain tugas kuliah nya.

Aku membuka pembicaraan "Re... Kamu ada masalah ya?" tanya ku dengan hati-hati agar tidak menyakiti hatinya. Aisyah pun memperhartikan aku dan rere yang diam tidak menjawab pertanyaan ku.

Aku hembuskan nafas ku dengan kasar lalu memegang pundak rere. Memandangi nya dan meyakinkan dia agar dia mau bercerika dengan kita.

"Re... Cerita deh sama kita, biar kita bisa cari solusi nya sama-sama ya kan na..." tanya aisyah. Aku pun menganggukan kepala ku dan tersenyum.

Rere pun menghela nafasnya untuk menetralkan rasa yang ada di hatinya. "Sya...,Na... Aku bingung aku mulai ceritanya dari mana,tapi insyaallah aku akan ceritain semuanya" rere menunduk agak lama dan mau mulai bercerita "Aku di jodohin abi na... Kata abi setelah lulus nanti aku harus menikah denga ustadz rafi, sahabat abang ku na,sya. Abi memberi ku waktu buat memikirkan nya aku boleh nolak tapi aku lihat abi kayak nya berharap banget kalau aku mau menerimanya. aku bingung na takut,takut salah milih " jelasnya panjang lebar.

Aku bingung harus bagaimana harus menanggapi ceritanya. Rasa nya aku ingin menangis saat itu juga, karna melihat sahabat ku yang di landa ke gelisaan. Hatinya sangat bimbang aku bisa merasakan nya.

"Rere..." suara itu membuyarkan lamunanku. Seketika aku,aisyah,dan rere menoleh dan ternyata itu bunda. "Bunda...? Bunda kok udah pulang? Bukannya pulangnya jam 5 ya bun..."

Bunda hanya tersenyum pada kami dan mendudukkan dirinya di samping ku. Lalu memandangi rere dan menggenggam tangan rere."Re.... Bunda tadi denger lo re, apa yang kamu ceritain ke aisyah dan zaina. Bunda tau kamu bingung kan? Memang sulit re... Tapi kalau kamu yakin dan berdo'a sama allah isyaallah pilihan abi kamu itu yang terbaik" tutur bunda kepada rere. "Dan jangan lupa sholat istikhara isyaallah, allah bakalan ngasih jawaban yang terbaik untuk rere kedepannya" lalu bunda pun tersenyum

"rere takut bunda,takut kalau nanti rere nikah... rere belum bisa jadi istri yang baik buat suami rere nanti karna rere belum dewasa." air mata lolos dari mata rere. Dan aku jadi ikut menangis, aku gak bisa kalau ngelihat sahabat aku sedih.

"Re... Tau kisah aisyah humairah? Istri nya rosulullah. Dia menikah dengan baginda nabi aja saat ia usia 7 thn lo re. dan baru membangun bahtera rumah tangganya dengan nabi saat usia 9 thn.dan kamu tau aisyah bisa menjalankan rumah tangganya dengan baik. Dan ia juga menemani rosul sampai rosul menghembuskan nafas terakhirnya. Rere percaya deh sama bunda kalau di hati rere yakin dan rere berdo'a terus sama allah bunda yakin rere pasti bisa kok" lalu bunda mengulas senyum nya. Dan rere langsung memeluk bunda dengan erat.

Rere yang tadinya gunda kini ia sedikit lega karna tutur kata bunda. Aku pun juga merasa lega kalu sahabat aku udah gak sedih lagi. Aku memandangi bunda dan ter senyum. "makasih ya bunda, bunda udah bikin hati rere gak gunda" ucap rere yang sedang memeluk bunda ku.

Segini dulu ya cerita kali ini makasih udah mbaca cerita aku janagan lupa komen dan tinggalin jejak nya di bawah ya ukhti/akhi

Salam LOVE dari aku ya :))

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang