TOKO

10 0 0
                                    

Kesenangan mereka menjadi obat bagiku, melihat senyum mengembang begitu lebarnya. Semoga setelah kehilangan ini, senyum itu akan selalu ada, dalam guratan wajah manisnya. ~ AJAK AKU MENUJU JANNAH ♥♥♥

JANGAN LUPA ☆ BUAT LAPAK INI YUPS :)
HAPPY READING ♥♥♥

*****


POV ZAINA

Untuk hari ini aku sangat senang sekali bisa bermain dipanti, melihat tawa anak-anak dan terutama tawa mala. Aku senang setidaknya tawa itu bisa hadir kembali dalam diri kamala.

"Kak zaina, giysh senang deh liat rain bisa senyum, dan ketawa lagi, meskipun gak selepas dulu. Tapi giysh bersyukur karna rain bisa sedikit demi sedikit kembali bangkit." ujarnya dengan pandangan yang tak lepas dari orang yang dipanggilnya rain.

"Jagain kamala ya giysh, jangan biarin kamala sendiri. Kak zaina kan gak mungkin tiap hari disini, jadi kamu yang paling besar harus menjaga kamala dan hyma oke."

"Iya kak, aku bakalan jagain mereka kok, sudah tugasku sekarang menjaga adik-adik." aku mengerutkan dahi ku kala giysh menyebut kamala dan hyma adik-adik.

"Adik-adik?" beoku menggoda gadis disebelah ku ini. Yang aku goda hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya

"Aku senang sekarang, karna aku memiliki keluarga baru. Kakak sebagai kakak aku, dan mereka berdua sebagai adik-adik inti aku. Semua adik dipanti adik aku, tapi mereka spesial, bukan ingin membedakan. Tapi bagi aku, rasa sayang aku ke hyma dan rain, berbeda dengan adik panti lainnya. Sekarang aku senang keluarga aku lengkap, punya mamy,dady,kakak, dua adik kesayang, ibu panti, dan suaminya. Yahhh, meskipun mamy, dady jauh sama aku, yang penting aku bisa sama kakak dan adik aku. Alhamdulillah,trimakasih ya Allah, sudah menggantinya dengan sangat sempurna." terlihat guratan sedih ketika ia mengatakan mamy dan dady nya jauh, namun dengan cepat berupah ketika mengucap syukur. Ya Allah, maaf sudah sering lalai atas nikmat yang telah engkau berikan dengan lebih kepadaku.

"Giysh..., jangan sedih lagi ya, kan semua sudah lengkap kata kamu." aku tak tahu harus berkata apa, untuk menenangkan hatinya, karna gadis ini sangat kuat dari apa yang aku tahu.

Dert.... Dert....

Dering suara dari benda pipih milik ku, yang dimana disitu tertera nama,mbak ratna Aku mengkerutkan sedikit dahiku bingung, tumben mbak ratna telfon aku.

Aku segera mengangkatnya,takutnya ada hal penting. "Assalamu'alaikum, iya ada apa mbak ratna?" ujarku pada orang disebrang sana.

"Waalaikumsalam, mbak aina, jadi gini mbak. Tadi aku baru ingat kalau katanya, hari ini mau ke toko, sama anak panti." jawaban itu membuat ku memukul jidatku yang tak bersalah.

"Astagfirullah, aku lupa, maaf ya mbak, aku lupa ngabarin,untung mbak ratna telfon."

"Iya gak papa kok mbak aina, jadinya gimana?, jadi kesinikan? Kalau iya ini saya sama yang lain mau bikin roti lagi. Biar nanti anak-anak bisa bawa pulang, seperti pesanannya mbak zaina kemarin."

"Iya mbak, bikin lagi aja, tapi secukupnya aja ya mbak, soalnya aku juga mau lihatin proses bikinnya."

"Iya mbak aina, saya sudah siapkan semuanya tadi, lalu baru saya mastiin ke mbak zaina."

"Yasudah mbak saya tutup dulu ya telfonnya, nanti saya kesana sekitar jam 10, jadi nanti semua harus sudah siap ya mbak."

"Iya, baik mbak aina, kalau gitu saya siapin semuanya dulu mbak, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warah matullahi wabarakatuh."

Panggilan berakhir, yang telfon tadi adalah asisten pribadiku, saat berada ditoko roti. Dia dua tahun lebih tua dari ku, makanya aku memanggilnya mbak ratna. Tapi dia juga memanggilku mbak, kala ia sedang bekerja, katanya kalau manggil bos dengan sebutan nama gak enak, gak sopan katanya. Toko roti itu milik ku, aku membukanya pada saat aku kelas 12 SMA. Aku mendapatkan modal dari hasil tabunganku,dan sedikit menjual HP lama aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang