Pendidikan adalah jenjang untuk mencari kesuksesan. Setiap insan wajib mendapatkan pendidikan yang baik. Jangan sampai menjadi orang yang tidak pernah mengenyak pendidikan. Karna itu akan merugikan diri sendiri.~AJAK AKU MENUJUH JANNAH
HAPPY READING ♥♥♥
*****
Zaina POV
Bulan ini aku sudah di sibukkan dengan berbagai ujian. Dari ujian komputer,praktek,dan ujian hafalan agama. Ujian hafalan itu seperti menghafal surah,do'a,hadist,atau niat-niat sholat wajib;sunnah;atau jama',niat mandi wajib,dan lain-lain, pokoknya banyak deh.
"Assalamu'alaikum, nana...." aku terkejut oleh suara yang bersumber dari belakangku.
"Waalaikumsalam..., kebiasaan ya kalau dateng ngagetin aja." orang yang aku omelin hanya menyengir kuda.
"Aku udah cegah tadi na, tapi katanya. Gak asik kalau gak ngagetin kamu yakan sya?." kata orang yang menyusul dari belakangnya dan duduk di samping kanan ku.
"Iihh, rere ember nih, gak asik kamu re." balasnya dengan wajah dan bibir yang di tekuk ala raut ngambek.
"Udah, gak usah ribut. Kalian udah siap belum sama ujian kali ini?."
"Sudah dong...," balas mereka berbarengan.
"Hari ini mata pelajarannya, BI,MTK,sama GEO. Terus besok SOSIO,EKONOMI,sama BING, terus ujian praktek. Habis itu ujian hafalan, libur 3 hari terus kelulusan ahhh gak sabar banget. Tapi rada deg deg gan takut bleng na, padahal udah siap kan gak asik." cerocos gadis yang berada di sebelah kiri aku, siapa lagi kalau bukan aisyah.
"Bismillah, gak boleh pesimis, harus optimis. Kalau kita bertiga bisa dapat nilai yang tinggi."
"Assalamu'alaikum...," suara barinton itu bersal dari arah belakang kita. Dan ternyata itu abangnya aisyah, salah satu guru disini.
"Waalaikumsalam...," jawab kami bertiga.
"Pak azzhan ngapain disini?" tanya aisyah. Mereka kalau di sekolah jarang menunjukkan seperti adik,kakak.
"Enggak, saya cuman mau ngasih ini buat kamu, dari umi." ujarnya dengan memberikan bingkisan berwarna ungu itu.
"Ini apa?" tanya sang penerima barang tersebut.
"Baju umi, buat kamu, katanya kamu suka baju itu, jadi umi ngasih ke kamu." tuturnya dengan lembut dan terkesan cool.
"Wahh, alhamdulillah, dapet hadiah dari bude umi. Pak, bilangin banyak-banyak trimaksih, aisyah seneng banget,banget,dan banget." yang di ajak bicara hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
"Tapikan pak, bapak bisa ngasih kerumah, kenapa ngasih di sekolah?." tanyanya lagi, karna biasanya pak azzhan kerumah aisyah.
"Nanti saya gak bisa datang kerumah kamu. Saya ada janji mau ngajarin seseorang. Yasudah kalau gitu saya permisi,kamu nanti kalau pulang bareng sama zaina aja. Jangan pulang sendiri syah, zaina...," katanya menggantung dengan sedikit melihat ke arahku.
"Iya?" balas aku dengan badan yang sedikit menyerong kearah sang lawan bicara, tapi tidak melihatnya.
"Aem..., titip aisyah ya, jangan biarkan dia pulang sendirian."
"Baik pak, nanti aisyah, saya antar pulang kok."
"Makasih ya..., kalau gitu saya pamit kembali ke kantor dulu. Assalamu'alaikum...," beliaupun langsung undur diri dari tempat kita berada
KAMU SEDANG MEMBACA
AJAK AKU MENUJU JANNAH
Novela JuvenilCerita anak remaja yang memiliki nama yang begitu indah yaitu zaina putri ar-raikhan. Dia sangat menjaga keimanannya,sampai suatu hari ia merasakan rasa yang sebenarnya tak pantas ia miliki,sebelum menjadi mahram lelaki tersebut."Ya allah kenapa deg...