MENGINAP

17 1 0
                                    

Selalu sabar dan tetap semangat, jangan menyerah. ~ AJAK AKU MENUJU JANNAH ♥♥♥

HAPPY READING ♥♥♥

*****

Untuk malam ini aku menginap di panti, aku ingin menghibur kamala, sekarang aku memanggilnya kamala, bukan hujan lagi. Aku tidur dengan dua peri kecil, hyma dan kamala, tadinya giysh juga aku ajak. Tapi dia menolak, karna dia tak enak dengan teman panti yang lain. Biar mala sama hyma aja yang tidur bersama ku dikamar tamu.

Tadi sore aku menelfon bunda, agar mengizinkan aku menemani kamala, dan bunda menyetujuinya. Disini juga masih ada bang azzhan, namun bang azzhan tidur didalam mobilnya. Aku kasihan sebenarnya, tapi ini keinginannya sendiri. Aku sudah menyuruhnya pulang tadi, bersama abang harun yang mengantarkan pakaianku ke panti. Ia menolak, katanya, dia mau menemani aku dipanti. Untung aja hari esok kuliah diliburkan, karna para dosen sedang menghadiri undangan rapat besar para dosen. Alhasil kuliah diliburkan,  dan hanya mendapatkan tugas online, yang dikumpulkan minggu depan.

Aku berjalan keluar, karna kulihat pintu panti masih terbuka. Dan ternyata disana ada ibu panti dan suaminya beserta abang azzhan. Mereka menikmati teh bersama-sama, sepertinya asik.

"Eh, mbak zaina," ujar ibu panti yang sadar akan kehadiranku, dan aku hanya menyuguhkan senyumku.

"Sini mbak gabung sama kita, ngeteh bareng sambil bersantai."

"Iya bu, trimakasih, tapi zaina tidak meminum teh malam-malam." ujarku yang melangkah kepada bangku kosong sebelah ibu panti.

"Kalau gitu ibu ambilin air hangat saja mau mbak?" tawarnya padaku.

"Tidak usah bu, trimakasih, saya gak mau ngerepotin ibu."

"Ndak papa kok neng, si ibu ndak repot, iya tho bu," ujar sang suami ibu panti.

"Iya mbak gak repot kok, sebentar ya saya ambilkan dulu."

"Tidak ush-,"

"Sudah tidak apa mbak, saya tidak repot." ibu panti yang sudah melangkah kedalam, dan tak mau mendengarkan penolakanku.

"Ibu baik banget ya pak, saya jadi ngerepotin ibu." ujarku kepada suami ibu panti.

"Sampun dados  kewajiban tuan rumah neng, dadose mboten repot sama sekali." ujarnya dengan menyerulut teh hangatnya.

"Sekedap ya mas, mbak, kulo badhe mendet obat nyamuk dulu, niki banyak banget ale nyamukne." bapak meminta izin mau mengambil obat nyamuk kedalam, karna diluar banyak banget nyamuknya.

"Oh, iya silahkan pak" ujarku mempersilahkan beliu untuk mengambil obat nyamuk.

Aku tak terfikirkan jika bapak pergi, tinggal aku dan bang azzhan disini.

"Kenapa belum tidur ai?" suara berat itu menyadarkan aku jika aku disini bersamanya.

"Hemh, aku belum ngantuk bang, abang sendiri kenapa belum tidur, besok pagi kan abang ada rapat." ujarku dengan memandang suasana malam di desa ini.

"Abang habis dari kamar mandi, terus ada ibu sama bapak duduk disini, abang tak enak kalau menolak ajakan mengetehnya." aku hanya ber'oh ria, karna aku bingung harus ngobrol apa lagi.

AJAK AKU MENUJU JANNAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang