8

5.4K 558 22
                                    

"El" Panggil Rey. Gavin menyodorkan mie ayam kesukaan Elzo.

"Makasih" Ucap Elzo semangat.

Rey dan Gavin menatap Elzo sedih. Tadi saat di kantin, ia melihat semua nya. Rey tau Elzo sedang sedih, Gavin tau Elzo sedang menahan kesal. Tapi Elzo slalu menutupinya.

"Cepetan makan, jam istirahat keburu habis" Ujar Rey sambil melihat jam dinding yang terpasang di atas papan tulis.

"Gue di suruh pindah sama bu Sarah" Ucap Elzo. Dia sudah menghabiskan semangkok mie ayam, ini waktunya untuk ghibah.

"Hah? Terus lo bilang apa"

"Gue bilang, emang bu Sarah siapa gue berani nyuruh pindah" Jawab Elzo Bangga.

Rey dan Gavin ikut bangga dengan jawaban Elzo. Mereka tertawa saat Elzo menceritakan bagaimana ekspresi bu Sarah saat di ruang BK tadi.

"Kalian kalo mikir gue sakit hati sama ucapan bu Sarah atau Kevin, kalian salah. Gue cuma kesel doang, ntar juga hilang. Dan juga, hati gue sekuat baja. Tahan segala macem cibiran"

Rey dan Gavin mengangguk. Ucapan Elzo bisa membuat hati nya sedikit tenang. Rey dan Gavin juga percaya Elzo tidak akan mudah menggunakan hati, Elzo masih bisa tahan selagi tidak keterlaluan.

"Oh iya, kemarin pas kita pulang. Kita ketemu om Elang" Ucap Gavin penuh semangat.

"Om Elang bilang. Katanya nitip lo, kita harus nginep kalo lo masih sakit. Terus om Elang janji bakal beliin kita pizza! Baik banget papa lo" timpal Rey tak kalah semangat.

"Ck" Elang hanya berdecak sebal. Menurut nya sahabatnya ini berlebihan, seperti tidak mampu beli pizza saja. Padahal Elzo yakin, Rey atau Gavin mampu membeli 100 box pizza. Bahkan dengan tokonya.

"Dan satu lagi. Malam ini om Elang mau kirim kita pizza!"

"Rey! Kita bakal pesta pizza" Rey dan Gavin memekik senang. Kedua nya terlihat antusias padahal cuma pizza doang.

"Gue gak di ajak?" Tanya Elzo pura pura sedih.

"Eh? Di ajak dong!" jawab Gavin cepat.

"Kalo gitu, pulang sekolah anterin gue ko toko bunga mama gue"

"Oke siap!"

-

"Mama~~ yuhuyyyyy~" Panggil Elzo bernada.

Bintang sedang berada di ruangannya. Dia sedang mengecek keuangan beserta pesanannya.

Bintang mendongak, wanita itu tersenyum. "Elzo? Sini"

Elzo melangkah semangat, pria itu memeluk mamanya lama. Akhir akhir ini Elzo jarang pulang. Biasa nya Elzo akan menyempatkan untuk pulang setiap harinya.

"Udah makan? Gimana sekolah nya? Kamu baik baik aja kan? Kenapa jarang pulang, mama kangen banget. Oh iya, gak aneh aneh lagi kan?" Tanya Bintang bertubi tubi.

"Elzo belum makan, sekolah Elzo kaya biasa nya. El baik baik aja. Maaf ya, Elzo sibuk. Dan Elzo seratus persen gak ngelakuin hal aneh aneh" Jawab Elzo semangat.

"Mama khawatir sama kamu" Bintang menunjukkan raut wajah sedih nya. Dia benar benar khawatir dengan kondisi Elzo.

"Elzo baik baik aja kok ma. Lagian hampir dua puluh empat jam Elzo di temenin Rey sama Gavin" Ucap Elzo menenangkan Bintang.

Bintang berusaha untuk percaya. Dia percaya Elzo akan baik baik saja. Dan juga, apa yang Elzo ucapkan ada benar nya. Ada Gavin dan Rey yang siap menjaga putra semata wayang nya ini.

"El mau makan?" Tawar Bintang.

"Mau makan di om Zee aja. Elzo kangen masakannya"

"Oh iya, Elzo boleh minta tolong gak, bikinin Elzo buket bunga, simpel aja" Ucap Elzo malu malu.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang