29

2.4K 324 37
                                    

Hallo!

-

Seperti biasa, setiap pulang latihan di sekolah, Yolla tidak langsung pulang. Dia akan mampir ke apartemen Elzo untuk menemani pujaan hatinya belajar.

Sebenarnya Yolla lelah. Habis sekolah dia langsung latihan untuk lomba bersama guru fisikanya. Setelah itu lanjut menemani Elzo.

Selain lelah, waktu belajar nya juga terganggu. Yolla lebih banyak menghabiskan waktu nya bersama Elzo di bandingkan waktu nya untuk belajar. Olla sudah sering menyuruh Yolla untuk fokus dengan lomba tapi Yolla tidak mendengarkan perkataan itu semua.

Elzo jauh lebih penting di bandingkan apapun. Yolla juga sudah yakin dengan adanya lomba ini Elzo akan cepat sembuh dari trauma nya.

"El, gak ada yang gangguin lo, kan?" tanya Yolla tiba-tiba.

Elzo menghentikan gerakan tangannya. Dia menatap Yolla bingung. "Gangguin?" tanya nya. Yolla mengangguk.

"Enggak" jawab Elzo setenang mungkin.

"Syukur deh. Gue takut banget kejadian kemarin ke ulang lagi" Yolla memamerkan deretan giginya.

Gemas dengan tingkah Yolla, Elzo mencubit kedua pipi Yolla. "Lo khawatir sama gue ya" tuduh nya dengan nada menyebalkan.

"Kalo iya kenapa?"

"Ya, ya gak apa apa, sih" Elzo menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Setiap kali ia membahas yang mengarah ke suatu hubungan dengan Yolla, pasti akan berakhir dengan suasana canggung.

"El, lo beneran suka sama Jihan?" tanya Yolla hati-hati.

"Gak tau" jawabnya cuek.

"Semoga aja engga" ucap Yolla pelan. Diam-diam Elzo mendengar ucapan Yolla. Bibir nya sedikit melengkung membentuk senyuman tipis.

-

Di lain tempat, Rey dan Gavin sedang masak untuk makan malam. Rey masak untuk 3 orang. Sedangkan Gavin membantu bagian memotong-motong bahan masakan.

Biarpun tengil begini Rey jago sekali masak. Mungkin ilmu jago masak dari Zee turun ke anaknya.

"Pin" panggil Rey tiba-tiba.

"Iya, Honey?"

"Tadi pas gue makan di restoran bokap sama ayang Hashia, gue denger ibu ibu rempong lagi ngegosip sambil ngeluh" Rey bersandar pada kulkas. Matanya sesekali melihat ke arah masakannya.

"Terus kenapa? Lo mau ikutan ngegosip juga?"

"Bukan gitu babi. Dari baju yang di pake tu ibu-ibu, gue yakin mereka itu guru. Terus mereka juga kaya ngeluh gitu, katanya capek habis bikin soal buat lomba minggu depan. Gue dengerin terus buat perlombaan apa. Ternyata buat perlombaan tanggal 30 nanti. Salah satu dari mereka ada yang bilang, katanya capek bulak balik jakarta-bandung cuma buat bikin soal" Rey menghentikan ucapannya saat sop ayam yang ia masak mendidih. Setelah mematikan kompor Rey mencoba sop tersebut untuk memastikan apakah rasanya sudah pas atau ada yang kurang.

"Gue yakin lomba yang di maksud ibu-ibu itu sama perlombaan Yolla itu sama" Rey kembali membuka suara. Gavin masih setia menjadi pendengar yang baik. Dia belum mengerti maksud ucapan Rey.

"Sebelum nguping pembicaraan ibu-ibu tadi. Hashia cerita sama gue kalo dia khawatir sama Yolla. Kakaknya Yolla cerita kalau Yolla jarang belajar. Yolla lebih mentingin Elzo daripada persiapan lomba. Hashia takut kalau Yolla gagal pas lomba nanti. Sebenarnya gue seneng liat perubahan Elzo akhir-akhir ini. Gue juga tau perubahan Elzo ada campur tangan Yolla. Tapi di satu sisi juga gue kasian sama Yolla. Waktu belajar nya jadi keganggu" Rey mengakhiri ucapannya dengan menghembuskan nafas kasar.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang