13

4.8K 513 85
                                    

Vote + comment

-

"Elzo, jangan macem macam lo sama gue!" Ucap Yolla tegas.

Elzo tidak memperdulikan ucapan gadis di bawahnya ini. Dia terus mengendus-ngendus area atas tubuh Yolla.

Elzo menikmati aroma tubuh Yolla. Benar-benar memabukkan, bisa-bisa Elzo ngefly. Di sela-sela menikmati aroma tubuh Yolla, Elzo memberikan kecupan di area sensitif nya.

Otak nya sudah tidak bisa berfikir lagi, yang ada di otak Elzo adalah gaya apa saja yang akan ia gunakan untuk menjamah tubuh Yolla. Otong kesayangan nya sudah meronta ronta minta di masukan kedalam sangkar, dan itu akan segera terjadi.

"El" cicit Yolla takut. Hei, itu hal wajar. Yolla ini masih tersegel, wajar saja dia takut dengan Elzo malam ini.

"Elzo jangan bikin gue takut" ucap Yolla lagi.

"Gue bukan monster"

"Tapi lo kaya monster"

Daripada meladeni omong kosong si tuyul, lebih baik Elzo melanjutkan kegiatan nya.

Elzo menangkup kedua tangan Yolla menggunakan satu tangannya. Dia menyeringai saat melihat leher mulus Yolla. Di mata Elzo, leher Yolla seperti kanvas. Dan Elzo akan membuat karya seni terindah di atas kanvas itu menggunakan bibirnya.

Seperti vampir di GGS, Elzo menghisap leher Yolla. Tangan yang menganggur ia gunakan untuk menyapa dua gunung berapi milik Yolla.

"Lo gi-gila" Ucap Yolla di barengi dengan lenguhan panjang.

Tangannya menerobos pakaian dalam Yolla. Jari nya sibuk mencari daging kecil seperti kacang, apalagi kalau bukan nipple.

Elzo menyudahi acara hisap menghisap leher Yolla. Dia sudah seperti Digo di acara televisi 'ganteng ganteng seringgila', maksudnya serigala. Dia menatap kagum hasil karyanya. Bercak merah itu tercetak jelas.

Birahi nya benar benar sudah di ujung tanduk, Elzo tidak bisa menahan lagi. Dengan tak sabaran, Elzo menyingkap pakaian Yolla. Terpampang lah si BH hitam yang menutupi dua gunung berapi itu.

Elzo menarik tangan yang sedari tadi masuk kedalam daleman Yolla. Kini kedua tangannya itu sedang menyapa sang gunung berapi. Tangan Yolla di biarkan bebas, Elzo ingin Yolla memberontak. Ia ingin sensasi yang beda.

Mengabaikan rasa lemas di tubuh nya, Yolla berusaha menghentikan tangan Elzo yang sedang menoel-noel payudara nya. Rasa takut, kecewa, sedih, marah bercampur menjadi satu. Tidak kuat menahan marah, Yolla tumpahkan dengan air mata.

"ELZO STOP" Teriak Yolla.

Elzo menghentikan kegiatan menoel-noel si gunung kembar itu. Wajahnya mendekati telinga Yolla untuk membisikan sesuatu. Dengan sengaja, Elzo mendekatkan bagian bawahnya agar menempel dengan bagian bawah Yolla.

"Kacang lo udah tegang, gimana yang bawah" bisik Elzo.

Elzo menyeret paksa Yolla untuk turun kebawah. Sepertinya bercinta di atas sofa tidak akan nikmat. Dan di atas karpet berbulu tidak terlalu buruk.

Kesal karena Yolla terus meronta, Elzo mencari tali di nakas dekat sofa. Pria itu mengikat kedua tangan Yolla di atas kepalanya, mulut nya pun di sumpal menggunakan kain.

Elzo tersenyum puas dengan hasil kerja keras nya. Sekarang ia bisa leluasa menyentuh tanpa gangguan.

Mata nya menggelap tertutupi kabut gairah, apalagi saat melihat payudara Yolla yang terekspos. Atas nya saja begitu indah apalagi bawahnya. Tidak mau lama lama penasaran, Elzo membuka celana tidur Yolla.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang