"Lo beneran ga seneng ya gue dapet piala juara satu?" tanya Jihan pelan.
Tatapan sayu nya mulai berkaca kaca. Lagi lagi Jihan menghela nafas kasar. Sudah 10 menit dia menatap punggung Kevin. Mencari cara agar Jihan dapat perhatian Kevin, tapi rasanya sangat susah.
"Gue tau gue salah, Tapi gue gatau kalo map yang Elzo kasih isinya kunci jawaban. Dia yang kasih, bukan gue yang minta" sekali lagi Jihan berusaha menjelaskan. Jihan merasa tidak sepenuhnya salah dirinya. Yang ada ini semua salah Rey, kenapa tidak langsung kasih ke Yolla? Kenapa segala di titipkan kepada Elzo?
"Gue tau" ucap Kevin malas.
Jihan menghapus air matanya. Tangannya mengepal kuat menahan rasa kesal. Dengan nafas memburu, Jihan pergi dari dapur rumah Yolla.
Jihan tersenyum tipis, dirinya yakin, Kevin ada di belakang sedang memperhatikan dirinya.
"Sorry, Elzo" ucapnya dalam hati.
"Elzo?" panggil Jihan. Senyuman termanis nya ia tunjukan kepada Elzo.
"Gue kangen" ucapnya manja.
"El, gue minta maaf" ucap nya sekali lagi di dalam hati.
Jihan menghampiri Elzo, ia langsung duduk dengan posisi menyamping di atas paha Elzo.
Tanpa ragu Jihan menangkup kedua pipi Elzo. Bibirnya mendekati bibir Elzo dan...
"Lo gila?!" bisik Elzo.
.... Jihan benar benar mempertemukan bibir nya dengan bibir Elzo. Meski kaku, Jihan mencoba melumat bibir Elzo.
Kevin melangkah lebar mendekati dua manusia yang sedang bercumbu mesra itu. Tangannya langsung menarik leher Jihan agar ciuman sialan itu terlepas.
Jihan terpaksa berdiri agar cengkraman tangan Kevin di leher nya terlepas. Ia menatap Kevin dengan tatapan menantang seolah Jihan tidak takut dengan tatapan tajam sepupunya ini.
Telapak tangan kiri Kevin masih melilit sempurna leher Jihan. Sedangkan tangan kanannya bergerak untuk menghapus saliva sisa dari ciuman tadi.
"Kita pulang" ucap Kevin tegas.
"Main main lo sama gue" setelah mengatakan itu Kevin langsung menarik pergelangan tangan Jihan.
Apa Jihan takut? Jawaban nya tidak sama sekali. Jihan malah tersenyum menantikan apa yang di lakukan oleh Kevin.
Jihan melambaikan tangannya sebagai salam perpisahan kepada orang orang yang ada di ruang tamu. Jihan juga kembali mengatakan kata maaf dengan gerakan mulut nya.
"Ko masih di tutup, Rey?" bisik Hashia.
"Kita juga kan pernah kaya gitu. Adu bibir" ucapnya lagi.
Rey melotot, dia langsung membekap mulut Hashia. Kurang ajar mulut Hashia ini. Kalau sampai Gavin atau Elzo dengar bisa tamat hidup nya.
"Setres tu orang" komentar Sky saat melihat kelakuan Jihan.
"Enak ga, El?" tanya Sky.
Elzo memutar bola matanya malas. Ciuman Jihan tidak ada nikmat nikmat nya. Dan tentu ciuman Yolla lebih berkesan.
"Jadi pengen ketemu Olla" gumam Sky pelan.
"Gue cabut" pamit Sky yang dapat acungan jempol dari Gavin.
Tanpa mengatakan sepatah kata pun, Elzo pergi dari hadapan Rey, Gavin, dan Hashia. Tujuan nya kemari adalah Yolla. Dan Elzo akan menemui gadis itu.
Pintu kamar Yolla tidak terkunci. Biarlah ia di sebut lancang karena masuk tanpa ketuk pintu terlebih dahulu.
"Elzo?" Yolla memaksakan tersenyum saat melihat kedatangan Elzo. Sedangkan Elzo hanya diam saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
30
Fantasy🔞 Sekuel Bintang untuk Elang. Elzo yakin, dalam waktu 30 hari dia bisa sembuh dari trauma nya. Tapi Elzo tidak yakin, untuk tidak memiliki rasa kepada seseorang yang telah membantunya sembuh dari trauma. Perjanjian dengan musuh bebuyutan nya mengh...