2

10.4K 757 130
                                    

10 menit lagi, bel istirahat berbunyi. Elzo sangat menunggu bel itu berbunyi. Kalian pasti tau alasannya apa. Yap, ini hari pertama Elzo akan les privat bersama Yolla. Musuh bebuyutan nya.

Elzo sudah sangat memantapkan diri nya bahwa ia akan berusaha melawan rasa takut itu. Elzo juga sudah siap menanggung resiko  dari keputusan nya.

Dia mendengus kesal, kenapa lama sekali bel itu bunyi. Elzo sudah panas kuping mendengar pak botak itu terus mengoceh di depan kelas. Padahal yang mendengar kan suara pak botak hanya 30% dari 100%.

"El, lo mau ikut bolos enggak?" Tanya Rey sambil bisik bisik.

"Engga" Jawab Elzo cepat.

"Lho? Kenapa? Kita ngopi di warung belakang, ada anak sma rajawali juga" Tawar Rey lagi. Tidak biasa nya Elzo menolak. Biasa nya pria itu yang mengajaknya untuk bolos.

"Gue mau belajar matematika sama Yolla" Jawab Elzo pelan.

"HAH?" Teriak Rey refleks.

"Rey!" tegur pak Didi. Seperti biasa, pak botak itu memberi tatapan tajam. Rey segera meminta maaf dengan alasan tadi ada kecoa di bawah meja.

"Liat, pak Didi kalo melotot kaya Hulk" Bisik Elzo sambil tertawa.

"Bukan, kaya Uncle Muthu" timpal Rey sambil memutar bola mata nya malas. Dia tau Elzo ini sedang mengalihkan pembicaraan.

"Elzo! Kalau mau bercanda di luar" Tegur Pak Didi galak. Elzo bukannya takut malah ingin tertawa, apalagi saat pak Didi melotot. Apa tidak takut keluar bola mata nya.

"Maaf pak bot- eh maksudnya, Maaf pak Didi" Ralat Elzo sambil tersenyum.

"Ka-"

Tettttttt

Elzo dan yang lain bernafas lega. Akhirnya, bel penyelamat dunia itu bunyi. Elzo sudah was was akan kena sembur, tapi tidak jadi karena bel itu berdering menggema di seluruh ruangan sekolah.

Tidak ingin berlama lama. Elzo langsung membawa alat tulis nya. Tak lupa ia membawa coklat pesanan Yolla. Pria itu melangkah keluar, kaki nya membawa Elzo menuju perpustakaan.

Yolla sudah memberi tahu dia di mana. Wanita itu sudah 20 menit  berada di perpustakaan.

"Yolla" Panggil Elzo. Yolla melambai kan tangannya, memberi kode agar Elzo segera mendekat.

"Mana coklat?" tanya Yolla saat Elzo sudah duduk manis di hadapannya.

"Nih" Elzo memberikan satu bungkus coklat berukuran besar. Kemarin, sebelum pulang ke apartemen nya. Elzo menyempatkan untuk membeli coklat.

Yolla tersenyum senang. Mata wanita itu berbinar. "Belahan jiwaku" Gumamnya.

"Oke kita mulai belajar. Jadi, materi apa yang lo enggak faham?"

Sebenarnya, Yolla tidak tau bagaimana caranya mengajari Elzo. Dia benar benar tidak faham. Wajar saja, dia tidak pernah mengajar atau sekedar membantu orang dalam pelajaran. Paling teman sekelasnya, itu pun jika sedang mengisi soal yang sulit di mengerti.

"Ga faham semua" Jawab Elzo santai.

"Satu pun?" Tanya Yolla tak habis fikir. Elzo mengangguk.

Yolla mulai membuat soal. Ini soal kelas 7, soal paling dasar.  Dia ingin membuktikan perkataan Elzo benar atau tidak. Selama ini yang Yolla tau, Elzo seperti si Ujang.

"Nih, coba kerjain sebisa lo"

Elzo menerima kertas berisi soal dasar itu. Mata nya mulai membaca, baru membaca saja sudah membuat detak jantung nya tidak normal. Elzo tidak mau menyerah, dia mulai menggunakan otak nya.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang