25

3.9K 449 38
                                    

"YES INDONESIA!" Teriak Zee girang.

Elang dan Nior memutar bola matanya malas. Seharusnya bidak milik Elang yang berhenti di petak indonesia itu. Tapi keberuntungan tidak memihak kepadanya.

"Gue beli indonesia!" ucap Zee semangat.

"Engga! Indonesia gak boleh di beli. Kecuali gue" ujar Elang nyolot.

"Tapi bidak gue berhenti di petak indonesia" Zee terus mendesak Elang. Kali ini dia tidak akan kalah dengan rayuan maut Elang atau Nior.

Elang, Zee, dan Nior sedang bermain monopoli di rumah Elang. Meski umur tidak lagi muda, ketiganya masih sama seperti dulu. Kegiatan memainkan permainan konyol ini rutin di lakukan setiap minggu. Bukan hanya monopoli saja, permainan konyol lainnya sering mereka mainkan.

"Lo curang kali. Tadi dadunya 4, lo malah jalan 5" Elang tak mau kalah.

"Mata lo ada gajah nya. Gue tadi jalan 4"

"Ribet lo pada, cepetan jalan. Gue pengen keluar dari penjara" kepala Nior sudah penuh dengan asap akibat kesal melihat perdebatan antara Zee dan Elang.

"Sayang, kasih aja" Bintang angkat bicara akibat jengah mendengar ocehan Elang dan Zee.

"10 jt" ucap Elang sambil tersenyum iblis.

"20 jt" tawar Zee.

"25 jt" tawar Elang.

"Tambah 10 jt" Zee kembali menantang Elang.

"50 jt" final Elang tak mau di bantah.

"Oke deal" Elang tersenyum puas. Zee ini gampang di hasut. Jadi ini bukan masalah yang besar bagi Elang.

Aturan dalam permainan monopoli ala Elang, jika salah satu dari ketiga pemain ada yang berhasil membeli petak indonesia. Maka dia akan meraih 50 poin. Dan hasil akhir akan di hitung dari banyak nya poin yang di raih dari masing masing pemain. Dan yang meraih poin paling banyak, dia pemenang dari  permainan itu. Pemenang akan di perlakukan seperti raja.

Zee, orang tua Rey pemilik restoran terkenal di berbagai negara. Nior, orang tua Gavin pemilik puluhan toko roti terkenal yang menyebar di berbagai negara. Dan Elang, orang tua Elzo pemilik perusahaan CTN yang bergerak di bidang pertambangan minyak.

Elang sudah meyakini dirinya menang. Dia membeli 10 negara termasuk indonesia. Jika satu petak mempunyai poin 10, maka Elang memiliki 140  poin.

Dia akan menang dalam permainan kali ini. Jika Elang menang. Keluarga nya akan di perlakukan seperti raja oleh Zee dan Nior. Elang, Bintang, dan Elzo bebas makan di tempat Zee secara gratis. Begitupun di tempat Nior.

Itulah keuntungan mengikuti permainan monopoli ala Elang.

"Gue dapet 140 poin" Ucap Elang bangga.

"Gue dapet 10" ucap Nior lesu. Baru saja mulai sudah masuk penjara. Mungkin keberuntungan belum memihak kepadanya.

"Gue dapet 50 poin di tambah perusahaan 3 jadi 110" petak perusahaan memiliki nilai 20 poin.

"Gue menang"  Elang tersenyum bangga atas pencapaian nya. Pasti Bintang dan Elzo bangga memiliki papa yang begitu cerdas seperti Elang.

"Minggu depan sisa duitnya di hitung" usul Zee berniat mencegah kelicikan Elang.

"Gue setuju" timpal Nior.

"Terserah lo pada" Elang dangan suasana hati yang baik memeluk Bintang. Dia mendaratkan kecupan ringan di kedua pipi Bintang. Tak lupa terakhir Elang mencium bibir istrinya.

"Sasa, anak aku baru lahiran. Kamu mau anak nya?" tanya Bintang semangat.

"Enggak! Sasa gak suka hamster" jawab Nior mendahului Sasa.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang