20

4.5K 479 45
                                    

Seperti biasa, Vote + Comment.

-

Yolla sendiri yang tadi menyetujui ajakan Elzo untuk ke apartemen nya. Tapi gadis itu mengingkari nya.

Bilangnya dia akan nunggu di gerbang, dan sekarang Elzo sudah di gerbang gadis itu tak muncul juga.

Hashia bilang Yolla pulang bersama Kevin. Jawaban Hashia cukup membuktikan bahwa gadis itu membohongi nya.

Di saat Elzo sedang menikmati secangkir kopi di warung belakang sekolah, seseorang menghampiri nya. Keadaan nya terlihat sangat mengenaskan. Tapi tunggu, bukan itu yang menjadi fokus nya.

Jantung Elzo berdetak sangat cepat saat melihat wajah wanita itu. Untuk sesaat Elzo terpaku akan kecantikan wanita di hadapannya ini.

"Tolongin gue pliss. Ya tuhan, kucing ku dalam bahaya" wanita itu menggoyang-goyangkan tangan Elzo dramatis.

"Lo malah bengong lagi. Woi, bantuin gue"

Elzo tersadar dari lamunannya. "Kenapa?"

"Kucing gue jatuh di saluran air. Cepetan bantuin gue, dia bisa mati" wanita itu kembali menarik tangan Elzo lebih brutal.

"Ck, udah minta tolong, maksa" cibir Elzo. Biar begitu dia menuruti kemauan gadis yang sedang menarik tangannya ini.

"Itu" dapat Elzo lihat. Di saluran air yang tidak ada air nya. Si kucing sedang santai tatap-tatapan dengan kucing lain.

Apa susahnya turun untuk mengambil kucing Itu. Padahal saluran air itu tidak dalam dan tidak ada air nya. Lagian si kucing sedang menikmati tatap-tatapan dengan sesama kucing lainnya.

"Nih" Elzo menyodorkan anak kucing itu dengan wajah di tekuk.

"Pelan-pelan!"

Elzo rasa sudah selesai, jadi dia putuskan untuk kembali ke warung. Kopi nya belum habis, jadi harus Elzo habiskan.

"Ngapain ngikutin gue?" Elzo menatap malas wanita yang sedang menggendong kucing itu.

"Nama gue Jihan" si wanita tersebut mengulurkan tangannya. Sedikit ragu, tapi saat melihat wajah Jihan, Elzo menerima uluran tangan itu.

"Zorion" Ucap Elzo.

Ini semakin gila saat Elzo melihat bibir Jihan. Detak jantung nya juga seakan sedang loncat-loncat di tempatnya.

"Gue panggil Rion boleh?" Elzo mengangguk sambil tersenyum.

"Lo anak SMA Rajawali?" Tanya Elzo saat keduanya sudah duduk di bangku warung.

Jihan mengangguk. "Lo pasti anak SMA Bangsa" tebak Jihan.

"Iya lah, orang gue pake seragam SMA Bangsa" untuk sesaat keduanya tertawa karena kebodohan Jihan.

"Itu kucing lo?" Tanya Elzo basa-basi.

"Bukan, gue nemu di jalan mau di bawa pulang"

Tatapan Elzo masih terus fokus menatap wajah cantik Jihan. Kecantikannya seakan menghipnotis Elzo. Apalagi bibirnya. Ya tuhan, sepertinya Elzo jatuh akan pesona Jihan.

"Lo ngapain sore-sore di sini? Gak pulang?" Tanya Elzo.

"Gue ada urusan sama guru, jadi pulang nya telat. Kalo lo?"

"Sengaja aja pulang sekolah ke sini"

Hampir dua jam mereka habiskan untuk ngobrol seputar sekolah masing-masing. Elzo dan Jihan juga sudah bertukar nomor whatsapp, katanya biar lebih kenal.

Jika dilihat-lihat. Jihan ini cocok dengan Elzo. Istilah nya satu frekuensi.

"Gue duluan ya, jemputan gue udah nyampe. Bye Rion, sampai ketemu lagi"

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang