21

4K 436 30
                                    

Seharusnya Hashia pulang bersama Yolla seperti biasanya. Tapi kali ini tidak, Yolla harus menemui guru fisika untuk mengambil soal latihan untuk persiapan lomba nanti. Alhasil Hashia pulang sendiri.

Saat sedang menunggu jemputan, Gavin datang dengan mobil mahalnya. Gavin bilang dia di suruh Yolla untuk menjemput nya. Hashia yang memang dasarnya sedikit lemot tidak menaruh curiga. Padahal itu semua hanya akal-akalan Gavin dan Rey saja.

"Gavin, aku pulang aja" ucap Hashia pelan. Dia bergerak gelisah di dalam mobil Gavin. Pelupuk matanya mulai penuh dengan air mata. Hashia seperti sedang di culik oleh om-om gadun.

"Kamu kenapa ga bilang sama aku" protes Rey. Dia memutar tubuhnya agar bisa melihat Hashia.

"Tenang, kita gak bakal culik lo kok" ucap Gavin.

"Gavin gak usah ngomong" protes Rey lagi.

"Kamu tenang ya, ada aku" masih dengan badan menghadap ke belakang, Rey memberi kedipan manja untuk menenangkan Hashia.

Ckitttt

"Goblok" umpat Rey refleks saat dirinya terhuyung ke jok belakang dengan posisi kepala di bawah namun kakinya masih di jok depan.

"Sorry, di depan ada gajah" Gavin dan Hashia menahan tawanya saat melihat wajah kesal Rey.

Dengan rasa kesal dan rasa sakit di kepalanya, Rey kembali duduk di samping Gavin. Sebenarnya tidak terlalu sakit, cuma rasa malu lebih mendominan.

Ingatkan Rey untuk membalas perbuatan Gavin nanti.

"Denger Hashia, sekarang kita harus cari tau kemana Elzo pergi. Gunanya lo ikut buat kasih tau Yolla kalau Elzo bener udah punya gebetan, ngerti?" Gavin memberi pengertian agar Hashia berhenti merengek.

Otak Hashia ngelag, dia kesulitan memahami perkataan Gavin. "Ngapain sih, capek-capek" komentar Hashia.

"Kalo Yolla tau Elzo udah punya gebetan, dia pasti berhenti nempelin Elzo" kali ini Rey angkat bicara.

"Rey berharap Yolla berhenti jadi tutor Elzo?" tanya Hashia sedikit ngegas. Demi membela sahabatnya, Hashia rela menghilangkan rasa takutnya.

"Iyalah" Jawab Rey tenang.

"Segitu enggak sukanya Rey sama Yolla? Padahal niat Yolla baik mau bantu Elzo. Emang susah sih kalo udah punya penyakit hati" ucap Hashia sewot. Wanita kalem itu memberi Rey dan Gavin tatapan tajam.

Rey sedikit menciut saat melihat tatapan Hashia lewat kaca mobil. Tapi tidak, Rey tidak boleh lemah, keselamatan Elzo nomor satu.

"Rey emang punya penyakit iri hati" gumam Gavin.

"Kamu juga sama" ujar Hashia.

Lebih baik Gavin diam saja. Mau di ladenin hingga kalian punya pacar pun Gavin tidak akan menang.

Akhirnya Rey, Gavin, dan Hashia sampai di tempat tujuan. Ketiganya turun dan langsung pergi ke dalam cafe dengan gelagat seperti maling.

Baru saja membuka pintu, batang hidung Elzo sudah terlihat. Pria itu sedang tertawa lepas bersama seorang wanita. Baik Rey maupun Gavin tidak mengenali wanita itu. Biasanya Rey selalu tau, secarakan dia itu pakar wanita.

"JIHAN?" Teriak Hashia tidak tau malu.

'Goblok malah teriak' pekik Rey dan Gavin di dalam hati.

-

Jam menunjukkan pukul 4 sore. Semua guru dan siswa sudah pulang sejak 2 jam yang lalu.

Seharusnya Yolla sudah pulang bersama Hashia, tapi dia harus pulang telat untuk membahas soal persiapan lomba nanti.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang