9

5.4K 534 69
                                    

Kalo ada penyebutan rumus yang salah, maklumin yaaaa. Soal nya aku bukan Yolla atau Elzo. Ok bye

-

"Lama" pekik Gavin kesal.

"Tau nih, cacing di perut gue udah demo minta makan" Rey mengusap-ngusap perut nya dramatis.

Wajah kedua sahabat nya sudah sangat kusut. Antara kesal dan lapar menjadi satu.

Dapat Elzo lihat, di atas meja berserakan bungkus cemilan yang sudah kosong. Di tangan Rey dan Gavin juga ada satu bungkus roti dengan ukuran besar. Seharusnya cukup untuk mengganjal rasa lapar di saat Elzo sedang belajar.

"Beresin meja nya" Perintah Elzo santai. Pria itu melangkah duduk.

"Gavin, beresin" Perintah Rey yang langsung di laksanakan oleh Gavin.

"Papa lo kangen sama lo, tadi dia bilang ke gue, katanya lo harus pulang. Orang rumah udah pada kangen" Ucap Elzo.

"Iya nanti gue pulang" Jawab Rey cuek.

"Skuy makan!" Pekik Gavin saat sudah selesai menata semua makanan yang Zee berikan. Karena Elzo, semua makanan pemberian Zee menjadi dingin. Alhasil harus Gavin hangatkan dulu.

"Gak pernah gagal emang masakan om Zee" Puji Elzo jujur. Gavin mengangguk setuju atas ucapan Elzo.

"Wajar, orang anak nya ganteng gini" Ucap Rey percaya diri.

"Oh iya, papa gue nitipin roti buat lo" Ucap Gavin di sela sela makan nya.

"Bwuat guwe? Rwasa cokwat?"

"Abisin dulu makanan di mulut lo" Tegur Rey saat mendengar ucapan Elzo yang tidak jelas.

"Makasih kang roti" Ucap Elzo setelah makanan di mulut nya habis.

"Sama sama kang bunga" Jawab Gavin.

"Sialan, toko bunga mama gue terkenal ya. Jagan macem macem sama gue" Pekik Elzo tak terima.

"Toko roti papa gue juga terkenal. Banyak buka cabang, bahkan rencana nya mau buka cabang di luar negri" Gavin juga tak mau kalah. Kedua nya memutar otak apa lagi yang akan Gavin dan Elzo dapat di sombong kan.

"Heh, mama gue juga mau buka cabang di luar negri!" Masih sama, Elzo tak mau kalah.

"Gue sebagai anak tukang masak nyimak" Ucap Rey santai.

"Diem!" Ucap Gavin dan Elzo barengan.

"Om Elang, om Nior. Nii anak nya ribut" Teriak Rey. Dia sudah sangat jengah, slalu saja ribut. Biarpun ribut, Gavin atau Elzo tidak serius kok. Alias tidak di ambil hati.

Semenjak Maniac di bubarkan. Nior dan Sasa memutuskan untuk membuka usaha. Kedua nya memiliki hobi yang sama. Nior dan Sasa memulai nya dari nol. Dan hasil dari usaha nya. Berdirilah toko roti yang di beri nama Osa Bakery.

Soal tampilan dan rasa jangan di ragukan. Hal ini yang membuat Osa Bakery memiliki perkembangan yang melesat. Tampilan yang terkesan aesthetic, dan rasa yang memanjakan lidah.

Dari gamers terkenal berubah jadi tukang roti dan tukang masak, luar biasa bukan?. Apapun pekerjaan nya jika halal tidak masalah.

"Gue pengen minum air es" Ucap Elzo mengkode agar di siapkan air es.

"Tangan sama kaki lo lumpuh?" tanya Rey curiga.

Lagian Elzo ini seperti raja saja. Tapi tak apa, sebagai sahabat plus sodara yang baik. Rey tetap menuruti apa yang Elzo mau.

"Sama siapin roti gue. Gue mau balik ke kamar" Suruh Elzo lagi.

"Udah kenyang pulang" cibir Gavin.

30 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang