Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂
Typo bertebaran!!
Happy enjoy this chapter❤
***
Motor Arion tiba di sebuah kawasan apartemen mewah, dan dia segera memarkirkan motornya. Arion melepas helmnya dan segera bergegas ke unit Brian.
Ting ... tong
"Siapa yang datang di jam segini pula huft," gumam Brian. Arion berdiri di depan dan menunggu sang sahabat berkenan membukakan pintu untuknya.
Brian memandang layar unitnya dan terkejut di tempat karena sahabatnya, Arion datang berkunjung.Brian lekas menarik ganggang pintu unitnya dan memandang Arion yang langsung melenggos masuk ke dalam. Brian menggaruk tengkuknya, dan mengikut dari belakang.
"Tumben, ngapain datang?" Tanya Brian.
"Gue mo nanya sesuatu." Ucap Arion yang sudah duduk di sofa.
Brian berjalan ke dapur mencari minuman di dalam kulkas dan pekerjaannya terhenti. Dia pun berbalik dan memandang Arion dengan tampang biasa.
"Nah buat lo." Seru Biran menyodorkan sekaleng soda pada Arion.
"Lo pasti tau sesuatu kan?" Tanya Arion.
"Tau apaan?" Balik Brian.
"Hm, gue mo tau kenapa gue bisa kecelakaan pada hari itu?"
"Gue ga tau." Ucap Brian datar, walau dalam hati dia ingin sekali mengatakan yang sebenarnya tapi karena Arion baru sembuh, mungkin dia akan mengatakannya setelah Arion benar-benar pulih.
"Ck, gue tau lo pasti sembunyiin sesuatu dari gue."
Brian terdiam dan menatap lirih Arion.
"-dan gue juga mo tau, cewe yang datang ngejenguk gue. Dia sebenarnya siapa Bri, gu-gue merasa aneh sejak cewe itu ada di dekat gue." Ucap panjang Arion.
"Arin hanyalah adik junior Ar, dan dia datang bersama gue karena ..."
"Karna apa Bri, jelasin ke gue." Ucap serius Arion.
"Karna saat itu gue bersamanya dan dia adalah orang yang gue suka, Ar." Ucapan Brian membungkam Arion.
'Maap Ar, gue gak sengaja bilang ini ke lo tapi ini hanya sementara, gue juga ga ingin nyakitin perasaan Arin dulu,' batin Brian saat dia melihat wajah Arion yang tercengang sekilas.
Seperti panah yang tak kasat mata tiba-tiba menusuk hati Arion. Rasanya nyesek dan Arion hanya bisa terdiam di tempat.
Begitu juga Brian, Brian bisa melihat ekspresi wajah Arion yang tiba-tiba berubah. Brian sadar dia salah, tapi dia hanya ingin Arion diam dan tak bertanya mengenai kejadian dia kecelakaan itu.
"Ck, dasar." Umpat Arion kemudian.
"Napa?"
"Lo, aneh emang." Arion berusaha sedatar mungkin.
Brian mengedik bahunya, dan duduk sedikit jauh dari Arion. Arion mengambil kaleng minuman dan meminumnya tandas.
"Jadi lo kesini hanya menanya itu?" Tanya Brian.
"Hm,"
"Baiklah, gue mo minta tolong sama lo," pinta Brian.
"Nolong apaan?"
"Arin ha... sudahlah ga jadi."
Mendengar nama cewe cupu itu membuat Arion penasaran. Brian membatalkan ucapannya dan mengambil alih laptop di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...