Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂
Typo bertebaran!!
Happy enjoy this chapter❤
***
Perlombaan Dansa sebentar lagi akan diadakan setelah perayaan Ultah Kampus yang ke-35 berakhir. Juri akan menyaksikan dansa yang pastinya akan berlangsung dan memilih pasangan dansa teromantis dan memukau sebagai juara utama.
Hadiahnya bukan main-main, hadiahnya adalah mereka akan dijadikan icont Kampus terhits tahun 2021. Bukankah hebat, maka dari itu orang-orang yang mengikuti lomba sangat antusias dan berambisi untuk memenangin lomba.
Sebelum mulainya lomba, mereka bersiap diri di ruang khusus. Ruangan ini pastinya terpisah antara cowo sama cowo begitu juga dengan cewe sama cewe. Arion yang berada di ruang ganti hanya terduduk di sofa yang sudah tersedia.
Dia hanya menyaksikan para lelaki memamerkan pesona mereka masing-masing termasuk Brian sahabatnya yang berbalut jas hitam.
Arion memang sudah rapi dengan jas nya, namun pikirannya kosong. Jelas buat apa dia lomba padahal dia tidak punya pasangan."Woy!"
"Hm."
"Napa lo? Bentar lagi lomba bakal mulai dan lo gak persiapkan diri?"
"Gue gak ikut."
"Ha! Gak ikut terus Arinnya gimana?" Seru Brian kaget.
"Gue sudah suruh dia untuk tidak jadi pasangan gue."
Brian terhenyak sesaat, 'seandainya gue bisa bilang kalo Arin mencintai lo Ar, mungkin sekarang ini lo bahagia tapi karena gue sudah janji ke Arin, gue gak bisa bilang Ar. Maap kan gue' batin Brian.
"Terus lo ngapain datang, bagus lo di rumah tidur seharian." Saran Brian memojokkan Arion.
"Rumah? Bahkan gue gak tau kalau itu adalah rumah gue, Bri." Ketus Arion.
"Jadi mau lo apaan ha?!"
"Gak ada, palingan gue hanya lihat lo dansa sama si cabe, siapa lah nama nya itu." Arion mengingat-ingat siapa nama cewe yang menurutnya centil dan cabe-cabean.
"Bella."
"Ha, itu dia gue hanya lihat bagaimana lo berdansa sama tu cewek." Elak Arion.
"Hm, terserah lo. Gue keluar mau ke aula."
"Gue ikut." Seru Arion mengikuti Brian dari belakang.
***
"Hend."
"Hm..."
"Antar aku ke salon ya..." mohon Arin di sebuah restoran makan.
"Ngapain kesana?" Cuek Hendric.
"Mau ke salon dong yah pliss ..."
"Sama belikan aku gaun yah boleh yah." Kekeh Arin.
"Tumben." Curiga Hendric melihat Arin yang terus memaksanya.
"Aku ikut lomba dansa di Kampus jadi aku harus cantik disana." Jelas Arin.
"Lo gini aja sudah cantik, sudahlah ga usah ikut lomba itu mending ikut aku, kita jalan-jalan." Saran Hendric membuat Arin murung dan cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Novela Juvenil[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...