Jangan lupa untuk follow, vote,dan comment yang bagus ya readers🙏
Typo bertebaran !!
Happy enjoy to read 🥰😉
....Akhirnya mereka pun telah sampai di bandara, Hendric membantu Arin mengambil beberapa koper dan juga mengiring koper sampai pada pintu Bandara.
Arin sangat senang karena sepupunya tetap perhatian kepadanya bahkan tetap menungguinya saat jadwal pesawat Arin yang harus menunggu 30 menit lagi.
Sembari menunggu keberangkatan, Arin bertanya ke Hendric.
"Hend, hmm thanks banget ya atas bantuan, perlindunganmu dari sejak kita kecil sampai sekarang gak kebayang juga kalau aku selama itu juga nyusahin dan menggangu mu trus," terus terang Arin menghadap Hendric.
"Its okay rin, kau itu sudah kuanggap sebagai adikku dan itu akan selalu seperti itu, kau tidak sendiri di dunia ini masih ada aku, Bibi, dan teman-temanmu itu," balas Hendric panjang.
"Iya..iya, Hend boleh aku tanya sesuatu ini terkait perasaan pribadi sih tapi gapapa kan?" tanya Arin.
"Yah terserahmu emang apa yang mau kau tanyakan," jawab Hendric.
"Selama aku tinggal bersama Bibi, kau pernah pacaran sama seseorang? Aku lihat di sekolah pun kau ngak pernah dekat sama cewek, asik-asik sama kawan laki-laki mu aja," tanya Arin.
"Memang iya aku ngak pernah pacaran, pacaran menyusahkan tau baik hidup sendiri aja," ucap Hendric.
"Ishh tak boleh gitu ucapan itu doa, kau mau jadi kakek tua single sampai mati, ngakkan," ketus Arin.
"Iya..iya cerewet aku ngak bakalan kayak gitu juga," kata Hendric sambil melihat jam yang ada dipergelangn tangannya.
"Tapi kau pernah suka sama seseorang ngak?" Kepo Arin karena firasatnya bahwa Hendric itu pasti suka sama seseorang bukan berarti sesama jenis ya.., cewek maksudnya gitu.
"Pernah dan sampai sekarang aku masih suka sama dia," jawab Hendric sembari menyungingkan senyum tipisnya.
Senyuman yang ada pada Hendric membuat pikiran Arin tambah binggung, "siapa yah orang itu?" Batin Arin.
"Hmm kalau kau suka kenapa ngak ungkapin saja ke dia," jawab Arin.
"Tunggu waktu yang pas rin," ujar Hendric.
"Nanti kalau ditunda terus entar diambet orang baru tau rasa, yang tersisa hanyalah penyesalan belaka," kata Arin sambil mengancam jari telunjuknya ke arah Hendric.
Kata-kata Arin pun berhasil membuat Hendric terdiam beberapa saat dan masih berpikir untuk menjawab perkataan Arin.
"Ya sudah kalau gitu," singkat Hendric.
"Sudah aja, wah Hend heran banget aku sama dirimu," jawab Arin sambil mengeleng-gelengkan kepalanya.
"Nanti kupikirin lagi rin, sudah puas," jawab Hendric.
Hal itu membuat Arin senyum senang, semoga orang yang menjadi pacar hendric pasti bahagia dan nyaman bersama dia.
"Kau juga kalau suka sama seseorang bilang ke aku, karena kau sudah berani bertanya tentang diriku nanti kalau ku tanya demikian kepadamu jawab yang jujur, awas kau," ancam Hendric.
"Pasti itu," jawab Arin sambil nyengir. Wajarlah karena Arin telah berani bertanya hal yang pribadi pada Hendric sudah semestinya mereka saling membalas dengan membalas.
Mohon perhatian untuk jadwal keberangkatan dari.....ke bandung akan segera.....
( harap maklum gak tau cara penyampaian keberangkatan pesawat:v ) sekian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...