LIYH~38 Arion Memilih

131 73 158
                                    

Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂

Typo bertebaran!!

Happy enjoy this chapter❤

***

"Lo ikut gue." Dingin Arion menyerukan itu pada Arin yang diam membeku.

Hendric yang masih setia di belakang Arin, tiba-tiba maju dan langsung menggengam telapak tangan Arin yang dingin karena suasana saat itu hujan dan membuat hawa dingin berada di dekat mereka.

Arin menoleh ke samping, memandang Hendric yang sedang menatap Arion dingin. Arin tertunduk, dia memegang erat dokumen di tangannya, sungguh dia tidak ingin masalah baru datang, seharusnya ini sudah selesai sejak sepupu nya mengatakan Arin sebagai pacar nya walau tanda petik 'BUKAN'.

Suasana semakin menegangkan, karena mereka menjadi tontonan orang Kampus, terkhusus Bella dan kawannya yang muncul dan ikut menyaksikan perseteruan antara Arion dengan seseorang.

"Apa dia yang dibilang Rika waktu itu?" Bisik Luna pada Bella.

Bella hanya menganggukkan kepalanya, sedangkan Cinta seakan baru tahu Arin di pegang oleh seseorang dan dia seperti mengenalnya di suatu tempat.

"Ada perlu apa dengannya?" Ketus Hendric yang masih mengenggam erat tangan Arin.

"Gue bicara ke dia, bukan lo. Sebaiknya lo pergi." Sinis Arion pada Hendric.

"Lo, per-" ucapan Hendric terpotong oleh Arin.

"Hend gapapa kok aku sama Kak Arion satu kelompok mungkin ada yang perlu kami bicarakan, jadi kau bisa pulang oke." Jelas Arin. Hendric kembali memandang Arion dan kini Arion terlihat menang karena tuturan Arin.

"Baiklah." Hendric tiba-tiba menggeser badan Arin pada dirinya dan menyentuh rambut Arin lembut. Arion mengeraskan rahangnya melihat Arin yang di perlakukan manis oleh orang itu.

Bella menutup mulutnya tidak percaya, orang itu bakal memerlakukan hal manis Arin tepat di depan Kak Arionnya. Dan sekejap kemudian dia tersenyum senang, kenapa? Karena si cupu itu sudah tau batasannya bahwa hanya dialah yang berhak bersama Kak Arion.

"Baik-baik belajarnya, nanti aku jemput kau, kalau sudah pulang ya." Ujar Hendric sembari menarik tangannya pada Arin.

Arin hanya bisa menganggukkan kepalanya dan maju melangkah pada Arion yang wajahnya sudah menahan emosi. Mereka pun berjalan meninggalkan kesan kagum dan heran pada orang yang melihat kejadian itu.

Semua kembali normal dan Bella hanya bisa tersenyum bangga, karena Kak Arion hanya miliknya seorang tidak ada yang lain.

***

~ Rooftop Kampus

"Kak, kita ngapain di rooftop gedung ini?" Arin melihat ke luar tampak pemandangan yang indah dan jangan lupa angin lembut menepi kulitnya dan rambutnya yang terbuai ikut dengan alunan angin yang datang.

Arion hanya diam dan dingin menatap Arin yang masih memandang ke depan. Arion kembali tunduk dan melihat barang yang sudah dibungkus rapi.

"Lo tau ini?" Tenang Arion yang kemudian mengangkat tinggi bungkusan itu pada Arin.

Arin menoleh dan melihat bungkusan yang di pegang Kak Arion.

"Barangku!" Girang Arin, dia tersenyum bahagia.

Arion sesaat terhanyut senyuman manis Arin. Lalu dia menghindari itu dan dia dengan sengaja langsung melepas pegangannya, membuat bungkusan itu terjatuh di sebuah tong besi.

Light In Your Heart [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang