LIYH~7 Pertemuan Pertama yang Memalukan

256 224 80
                                    

Jangan lupa untuk follow, vote,dan comment yang bagus ya readers🙏

Typo bertebaran !!

Happy enjoy to read 🥰😉
....

Taksi yang mengantar Arin sudah berhenti. Arin pun keluar dari taksi itu dan berdiri melihat kampus dengan tatapan kagum.

Melihat bangunan yang berdiri dihadapannya saat ini sangatlah memukau mata Arin.

'Aku sangat beruntung dapat beasiswa penuh di kampus ini,' ucap Arin dalam hati.

Arin pun tersadar ketika supir taksi itu menegur Arin supaya membayar tumpangan yang dia naiki.

Arin pun hanya senyum seadanya. Lalu, Arin membayar ongkos taksi tersebut dan taksi itu pun pergi meninggalkan Arin.

Dan sekarang tinggalah Arin yang masih berdiri di depan gerbang kampus tersebut.

Dia melihat sekitar kampus tersebut dan tidak ada tampak para mahasiswa baru berkumpul, terpaksa Arin pun harus menemukan ruangan kepala kampus.

Arin pun memasuki halaman kampus yang luas itu. Sambil menenteng tasnya dan sekali-kali membenarkan kacamatanya yang turun itu.

Arin pun masuk lorong yang disana banyak terdapat pintu dan tanda nama jurusan.

Arin melihat satu persatu ruangan itu dengan seksama, dia pun sebenarnya masih bingung dimana ruangan kepala kampus itu berada.
.
.
.

Ketika dia masih mencari ruangan itu, tiba-tiba di ujung lorong ada beberapa anak cowo yang terus berjalan ke arah depan mereka berarti kalau dari arah Arin itu mereka akan melewati lorong sebelah kiri.

Dan tak disadari juga ada cowo memakai jas jurusan berwarna merah tua itu menolehkan kepalanya dan dia tiba-tiba berhenti, dia menatap tajam dan dingin ke arah Arin.

Hal itu membuat Arin takut dan memilih menghindari tatapan cowo tersebut. Cowo itu pun terus menatap cewe tersebut dengan tatapan mengejek.

Karena cewe yang sedang ditatapnya itu lebih memilih melihat tembok disebelahnya dibandingkan dia sendiri.

Membuat cowo berwajah tampan itu hanya tersenyum sinis. Dia ingin sekali menghampiri cewe songong itu, namun karena dia dipanggil temannya, dia pun memilih untuk melanjutkan jalannya daripada menghampiri cewe cupu yang tak tahu diri itu.

Setelah dirasa tidak ada suara derap kaki cowo-cowo tersebut, Arin pun bernapas lega.

Entah kenapa tatapan yang dingin dari cowo itu membuat hati Arin berdetak tidak karuan.

Memang saat dia melihat sekilas lelaki itu, wajahnya sangat tampan rambutnya juga lebat, badannya tinggi tegap dan kelihatan tegas, serta terlihat berkharisma saat dia berjalan.

'Apakah ini namanya cinta pada pandangan pertama, ah mustahil,' runtuk Arin dalam hati.

Sambil mengenyahkan pikiran tersebut, Arin mengikuti arah cowo itu pergi, namun ketika ia ikuti arah cowo tersebut, ternyata mereka sudah menghilang.

Padahal kalau Arin masih punya akal pasti bakal dia kejar cowo-cowo itu dan menanyakan ruangan para mahasiswa baru berkumpul berada.

Arin pun hanya menghela napas panjang. Dia sedih sekali karena pada hari pertamannya berkuliah saja seperti ini apalagi kalo hari-hari berikutnya.

Arin lagi-lagi menghela napas kasar, tak mau berdiam diri dilorong yang sepi ini, Arin pun tak pantang menyerah hingga, dia pun menemukan sebuah pintu di ujung lorong yang lampu atas pintu itu menyala, yang hanya terpikir oleh Arin saat ini hanyalah 'pasti ini ruangan Rektor'.

Light In Your Heart [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang