Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂
Typo bertebaran!!
Happy enjoy this chapter❤
***
Mobil yang membawa Arin sampai juga di tujuan walau hanya sampai di depan gang, karena gang itu sempit hanya bisa dilalui oleh motor. Arin pun keluar, dan pamit pada Kak Jesica.
"Makasih kak tumpangannya, kalau gitu aku duluan ya kak, dadah." Arin melambai pada Kak Jesica dengan senang hati Jesica melambai.
Mobil pun berlalu, Arin melanjutkan jalannya menuju kostannya. Kostan itu tampak sepi, karena Pita dan Rika sudah pergi ke Kampus, tinggal Arin sendiri.
Arin tiba di depan rumah Kostannya, tak lupa ia melepas sepatunya sebelum masuk. Arin menjatuhkan tas nya di sofa dan menggulung rambutnya keatas.
Arin sebenarnya cantik dan manis karena kulitnya yang berwarna cokelat, hanya saja terhalang dengan kacamatanya yang berukuran besar, jika Arin lebih memedulikan penampilannya dijamin dari dulu Arin sudah di puji oleh semua orang. Arin menggerakkan lehernya yang pegal.
Sepertinya Arin harus bekerja keras buat rumah ini. Arin akan bersih-bersih rumah ini, namun sebelum bekerja, Arin butuh asupan energi, karena di Kampus dia belum makan, disebabkan kejadian tadi.
Arin mengganti bajunya dengan baju rumah biar leluasa, tak lupa baju dari Kak Jesica dia cuci, supaya besok bisa dia kembalikan. Arin bekerja dari menyapu, mengepel, dan memasak makanan buat temannya.
3 jam telah berlalu, dan Arin akhirnya selesai dengan pekerjaan rumahnya. Dia duduk di sofa saking capeknya.
"Fyuhh akhirnya beres juga," Arin memandang puas hasil kerjanya. Rumah itu tampak bersih dan mengkilap.
"Sepertinya mereka belum pulang deh, lebih baik aku keluar dan pergi ke toko buku semalam, ada buku yang ingin aku beli." ujar sendiri Arin yang bergegas pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaian.
Arin keluar dengan memakai kaus dan celana jeans, rambutnya dibiarin terikat gulung ke atas dan sebelum berangkat tak lupa ia mengechat temannya kalo dia akan keluar.
"Done, lets go rin." ucap Arin sendiri.
***
Arin tiba di toko itu, dia masuk dan berjalan melihat-lihat buku-buku yang tersusun rapi. Sampailah dia di tempat dimana dia bertemu Kak Arion dan membeli benda itu, Arin mengingat itu dan Arin kepengen membeli lagi benda itu, karena Arin suka dengan melodi dari kotak musik salju itu.
Arin menyuruh pegawai yang di toko itu untuk membantu mengambil. Arin mendapatkan benda itu dan tersenyum tipis. Dia sangat menyukai benda itu. Arin pergi ke kasir untuk membayar, setelah itu Arin kembali melihat-lihat buku.
Arin melihat seksama buku-buku yang ingin dibeli. Akhirnya ketemu juga, namun sebelum di beli, Arin akan baca dulu buku itu, untungnya toko itu juga menyediakan tempat literasi untuk membaca buku. Arin duduk disana dan mulai membaca.
Di depannya, ada seseorang yang sedang tertidur dengan cara yang aneh. Buku diatas wajah dan tangannya yang sedang menyilang. Arin hanya bisa melihat rahangnya yang tampak kokoh dan tegas, namun Arin tidak peduli, dia memilih melihat bukunya.
Arin membolak-balikkan lembaran buku itu, sedangkan orang yang di depannya mulai menganggu ketenangan Arin yang sedang fokus membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Teen Fiction[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...