Jangan lupa untuk Follow, vote, dan comment
|||
Happy enjoy to reading🤗Awas typo dimana-mana!!
***
Arin tidak langsung menuju aula melainkan pergi ke toilet untuk membersihkan wajahnya.
Beruntung ternyata toilet itu sepi tidak ada orang didalamnya sehingga Arin bisa leluasa berlama-lama.
Arin berkaca dan melihat pantulan dirinya di cermin itu. Arin menatap nanar entah kenapa semua orang menganggap dia berbeda padahal dia juga manusia biasa.
Arin menahan sesak di dadanya dan berusaha menahan air di pelupuk matanya namun tidak bisa. Tangisan tetap ada di wajah Arin.
"Ibu, Ayah kenapa semua ini terjadi padaku apa masalah mereka?" Apa!..hiks...ha..hiks..hikss.." Sedih Arin.
Arin mengedipkan matanya perlahan lalu dia mulai membasuh wajahnya dengan air keran supaya tidak terlihat seperti habis menangis, walau hal itu dapat terlihat dari matanya memerah dan juga sedikit ingus di hidungnya yang mancung itu.
Arin menarik napasnya perlahan. Lalu ia keluar namun ketika dia keluar ternyata ada Bellanfriends berdiri dihadapannya menatapnya sinis dan marah.
Arin terkejut sekaligus takut dengan tatapan amarah dari Bella. Arin menundukkan kepalanya untuk bisa keluar dari mereka. Namun pundaknya ditahan oleh Bella.
"Lo masih melawan juga ya." Santai Bella walau tampak di wajahnya yang sedang menahan emosi.
Arin tetap menundukkan kepalanya gak berani tentu saja. Dia tak bisa melawan.
"Ck ngomong dong lo, lo bisu apa!!" Bentak Bella.
"Tidak." Balas seadanya Arin, dia memang belum mengenal cewe yang memarahinya itu, padahal kalo semua kalangan mahasiswa, cewe itu adalah yang paling Famous dan semua mengetahui namanya sedangkan Arin tidak tau siapa dia.
Bella yang mendengar ucapan cupu itu langsung menariknya ke toilet itu dan mendorongnya hingga, cupu itu terjatuh ke lantai menyebabkan telapak tangan cupu itu tergores dan mengeluarkan darah.
Bella mensejajarkan dirinya dengan cupu itu agar bisa melihat dengan jelas wajah si cupu yang sedang ketakutan.
"Takut ya." Sinis Bella.
Arin mengedipkan matanya yang sudah berkaca kaca. Arin menatap wajah yang dipahat secantik dewi itu. 'Dia cantik tapi kenapa sikapnya jahat padaku'. Batin Arin
"Lo bertindak sesuka lo dengan mendekati bubu gue!" Bentak Bella.
Bubu siapa? Arin tidak mengerti.
"Siapa?" Tampang tak berdosa Arin.
"Dasar sok lugu bocah ini ya kan." Ucap Bella pada kedua temannya yang berdiri di belakangnya.
"Iya Bel emang ga tau diri maunya kita apakan Bel?" Luna angkat suara.
Sedangkan Cinta hanya bisa diam, jika dia memberi saran pasti ditolak mentah oleh Bella dan dia hanya bisa menyaksikan saja ulah Bella menindas cewe yang lemah itu.
"Hm.., gimana kita siram dia dengan air bekas pel girls." Ajak Bella.
"Good idea Bella we do that." Balas Luna yang langsung bergegas mengambil ember yang berisi air bekas.
"Nih Bella."
"Hahaha.., rasakan!!." Bella membuang air bekas dan bau itu pada Arin. Arin hanya bisa pasrah dan menangis terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Dla nastolatków[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...