Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂
Typo Bertebaran!!
Happy enjoy this chapter❤
***
Arion memasuki Aula Kampus. Sebagian Mahasiswa menatap kagum ke arahnya dan tidak fokus pada arahan dari Pembina Senior yang masih berbicara di atas pentas.Arion maju ke depan dan hal itu membuat Mahasiswa terutama anak cewe kagum dan terpesona dengan tampang dingin Arion yang berjalan cool dengan memasukkan satu tangannya ke sakunya.
"Meleleh gue Lun." Sahut Bella yang sedang mengibaskan rambutnya yang cokelat panjang.
"Aish mau tissu lo Bel?" Ujar Luna yang mengambil tissu basah.
"Ishh ndak gue gak perlu baik lo kasih Cinta."
"Nah Cin gue kasih lo." Sahut Luna yang memberi sembarang pada Cinta yang duduk disampingnya.
Cinta hanya diam, seperti tak dianggap padahal dia sudah lama bersahabat sejak SMP malahan dan Cinta hanya tersenyum masam.
"Makasih."
"Ya..ya terserah lo."
Cinta kembali menatap ke atas pentas melihat penampilan dialog Kakak yang diam" dia sukai sejak awal bertemu, Kak Brian. Cinta tersenyum tulus.
***
Arion menepuk bahu tegap Brian. Brian menoleh ke belakang dan menatap Arion namun wajah Arion tampak tak bersahabat.
"Napa?" Gumam Brian.
"Ga ada lanjut aja." Singkat Arion.
"Ya sudah." Acuh Brian.
Arion mencibikkan bibirnya, binggung harus berbuat apa di satu sisi dia ingin tahu siapa pelaku yang membully Arin dan sisi yang lain mengatakan untuk tidak ikut campur toh bukan masalah dia, tapi ini juga menyangkut Kampus. Tindakkan membully harus dihapus. Namun dimana mencarinya?.
Raut wajah yang ditujukan oleh Arion membuat sebagian cewe junior meleleh, apalagi Bella.
"Imut banget Bubu gue aw." Gemas Bella.
Luna memutar matanya malas.
Arion berpikir lebih baik nanti ngechat Arin toh dia sudah punya kontaknya.
Arion berbalik dan pergi dari pentas dan keluar. Arion beranjak ke kantin dan memilih minuman dingin. Otaknya ingin didinginkan segera.
"Ah... lega." Sahut Arion sendiri karena di kantin itu masih sepi hanya ada seorang nenek kantin yang menjaga dagangannya disitu.
"Den lega kenapa?" Tanya Nenek itu pada Arion.
"Eh Nek Suk engga ada kok, lega minumannya buat segar Nek." Ucap Arion menghadap kebelakang.
Nek Suk nama panggilan khas di kantin itu. Nek Suk orangnya sangat baik dan dermawan.
"Iyalah den, kenapa gak di Aula?"
"Mau kesini saja, pengen soto Nek Suk soalnya." Ujar Arion.
"Iyalah bentar nenek buatin yang spesial buat den Arion."
"Iya Nek."
Nek Suk menghidangkan semangkuk soto istimewa andalannya pada Arion.
"Thanks Nek Suk." Ucap Arion pada Nek Suk.
"Sama² lanjut gih makan den." Ujar Nek Suk.
Arion pun memakan lahap Soto buatan Nek Suk, emang ga ada duanya soto buatan Nek Suk, emang juara. Arion selesai makan. Arion berdiri dan pamit pada Nek Suk dan kembali pergi menuju Aula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Ficção Adolescente[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...