Ingat untuk selalu follow, vote, and comment cerita ini, sangat berarti buat Author🙂
Typo bertebaran!!
Happy enjoy this chapter❤
***
2 hari kemudian...
Arin mendapat notif dari Kak Jesica bahwa hari ini mereka akan kerja kelompok dan kerja kelompok nya diputuskan akan dilakukan di rumah Kak Jesica. Tentunya Arin belum tahu dimana alamat Kak Jesica.
Sepertinya Kak Jesica lupa memberi alamatnya pada Arin. Tapi, Arin tidak perlu menunggu lama karena pada akhirnya dia di ajak oleh Kak Arion tanpa diduga.
"Nanti lo pulang sama gue." Seru Arion dalam perjalanan.
"Iya kak." Arin hanya mengiyakan toh nanti dia bakal diancam kalau melawan perintahnya.
Tibalah motor Arion di mansion mewah milik Kak Jesica. Mata Arin hanya terbelalak melihat begitu mewah dan luasnya halaman mansion Kak Jesica.
Mereka berhenti dan langsung disambut hangat oleh Jesica yang sudah berdiri menunggu mereka.
"Woy, Ar disana yah lo parkir motor lo nanti kena repet nyokap gue kalo lo parkir disini," jelas Jesica yang langsung mengandeng tangan Arin masuk ke dalam meninggalkan Arion yang memegang helm Arin.
Yap, Arion membeli helm khusus buat Arin dan Arin malah terkejut ketika dia diberi helm saat diajak kesini. Selama ini Arion hanya mengantar Arin tanpa menggunakan pengaman kepala, mungkin hal itu juga Arion berpikir dua kali dan memutuskan membeli helm pada orang yang dia sukai.
"Dasar." Umpat Arion yang bergegas memarkir motornya.
***
~Di bandara
Hendric akhirnya tiba di Kota Bandung, tempat Arin memulai kuliahnya sampai sekarang. Hendric menghembuskan nafas lega karena telah sampai dengan selamat.
Hendric bergegas keluar dengan memegang troli berisi koper dan barang-barang yang lain. Pegawai hotel ternyata sudah menunggu kehadirannya karena dia merupakan tamu undangan dari rapat para Pemegang Saham Perusahaan. Hendric hanya pengganti sementara posisi ibunya Merisa.
Sampailah Hendric disebuah hotel bintang lima. Dari luar mobil yang dinaikinya tampak para pelayan rapi berbaris, dan mereka tunduk hormat.
'Gini amat jadi pengusaha,' keluh Hendric.Pelayan wanita membuka pintu mobil dengan hormat dan tunduk. Hendric keluar sekalian merapikan jas hitamnya. Hendric datang dengan memakai kaus putih yang dilapisi dengan jas hitam, celana hitam yang pas pada tubuhnya membuatnya makin berwibawa.
Terlihat dewasa walau umurnya yang masih dibilang muda begitulah yang melekat pada diri Hendric. Jika ditebak umurnya pasti 23 tahun padahal tidak dia masih berumur 19 tahun, dan mau menuju ke-20 tahun.
Hendric lekas masuk ke dalam hotel kemudian dia masuk ke dalam kamar VVIP yang sudah di khususkan untuknya dan dia mulai mempersiapkan dokumen yang akan dia bawa pada rapat nanti malam.
***
Jesica mengaruk pipinya kesal bercampur heran, karena saat ini dia melihat keuwuan didepannya. Arion terlihat serius menjelaskan sesuatu pada Arin adik juniornya. Dan dia hanya diam seperti orang bodoh atau lebih tepatnya parasit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Your Heart [TAMAT]
Fiksi Remaja[ BELUM DIREVISI ] Akhirnya yang aku impikan bisa kuliah di Jawa terwujud juga walaupun harus meninggalkan keluarga, dan teman-temanku yang kusayangi. Aku pun juga seharusnya harus menjadi orang yang mandiri dan membanggakan keluargaku terutama ayah...