5. Benci

3K 253 63
                                    

Berlarilah, kejar apapun yang kamu inginkan selagi kakimu masih ada.”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. BENCI

“Bunda tadi jemput Dila, kan?” tanya Nabila.

“Enggak, Bunda gak jemput Nadila. Tadi Bunda cuma ke bengkel untuk ambil mobil.”

“Ya terus Dila kemana?” tanya Ayahnya mulai kesal karena Nadila belum juga pulang dari sekolah.

“Kan aku sudah bilang, di rumah aja Dila nakal apalagi kalau dia harus pergi ke sekolah. Dia pasti kelayapan gak jelas sekarang ini,” ucap Tina.

“Gak mungkin Dila kayak gitu, Bun,” sanggah Nabila.

“Ya coba aja kamu lihat. Masa jam segini dia belum pulang?” tanya Bundanya balik.

Tak lama suara motor terdengar dari luar sana. Nabila seperti mengenal suara motor itu, Nabila sontak terdiam sebab tidak bisa berjalan untuk menemui sumber suara. Tina juga terlalu malas untuk menghampiri Nadila. Jadi hanya Rizal yang membukakan pintu untuk Nadila.

Terlihat Nadila yang baru saja turun dari motor Raka. Gadis itu nampak lesu dan lemas setelah berjalan beberapa meter tadi. Rizal menghampiri Nadila dan menatap sinis Raka.

“Ayah?” panggil Nadila memastikan kalau itu benar Rizal.

“Kamu habis dari mana?”

“Dia habis main sama saya Om," jawab Raka membuat Nadila membulatkan matanya karena dia sudah lancang.

“Kamu tahu ini jam berapa?” tanya Rizal dengan marah.

“Yah, udah.” Nadila mencoba menenangkan Ayahnya, sedangkan Raka hanya diam ketika dimarahi.

“Kamu itu sudah bawa anak orang! Bisa-bisanya kamu bawa anak saya main tanpa tahu waktu!” kesal Rizal.

Nadila menggosok-gosokkan bahu Rizal untuk menenangkan. Gadis itu tahu kalau Rizal sedang kesal lantaran telah membawa Nadila pergi tanpa pamit dan pulang di jam sembilan malam. Ini mungkin belum terlalu larut bagi kalian, tapi bagi Nadila ini adalah jam dimana dia harus mengurung diri karena Nadila tidak bisa bertemu malam.

“Saya minta maaf, Om,” ucap Raka.

Namun Rizal tidak menghiraukan itu dan segera merangkul Nadila dan meninggalkan Raka begitu saja di depan gerbang. Nadila sempat melihat ke belakang dan tidak tega melihat Raka yang sepertinya kecewa atas perlakuan Rizal.

*****

“Lo diantar siapa tadi?” tanya Nabila.

Mereka sedang berada di kamar Nabila sekarang ini. Seperti biasanya Nabila selalu mencurahkan isi hatinya kepada Nadila. Namun kali ini sepertinya Nadila yang harus bercerita kepada Nabila.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang