39. Pergi

2.1K 182 39
                                    

Vote dan Komentarnya🤗

“Terbit kusambut, tenggelam kulepas. Kamu bebas ingin menjadi fajar maupun senja selama aku bersedia jadi langitnya.”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

39. PERGI

“Raka??!”

“Jawab!”

“Nadila masih ada, kan?!”

Nabila menunggu jawaban Raka. Cowok itu terdiam sebentar karena belum menemukan denyut nadi milik gadis yang tergeletak tak berdaya itu. Makanya Raka sendiri sampai terpaku tak mampu berkata-kata lagi.

Sementara itu, degub jantung Tina berdetak lebih cepat dari kondisi normal. Keringat mulai mengucur deras disertai tangan yang gemetar akibat ketakutan kalau sesuatu sampai terjadi pada gadis malang itu. Karena tak ada siapapun yang pantas disalahkan selain Tina.

“Gawat kalau anak itu mati, bisa-bisa aku yang kena imbasnya,” batin bundanya.

Raka juga tidak mengerti mengapa Nadila sampai hati ingin mengakhiri hidupnya sendiri. Obat yang berserakan itu tidak terlalu keras dan menandakan bahwa Nadila begitu sebab obat yang diminumnya melampaui dosis, bukan karena obat terlarang.

Obatnya kira-kira untuk meredakan nyeri atau sekitar vitamin dan obat-obatan ringan yang biasanya ditemukan. Raka berharap Nadila kuat dan dijauhkan dari hal yang tidak diinginkan.

“Nadila masih ada,” kata Raka. “Detaknya lemah, kita harus buru-buru bawa Nadila ke rumah sakit!”

Nabila langsung mengangguk mantap menanggapi ucapan Raka. Sedangkan Raka langsung menggendong Nadila dengan perasaan cemas yang terus menghantui.

Nadila langsung dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil milik bundanya. Selain pandai mengendarai motor, Raka juga bisa mengemudikan mobil. Pada saat itu juga mereka hanya memikirkan Nadila yang nyawanya diujung tanduk.

Jangan pergi, Nadila....

*****

“Al, kalau misalnya lo harus pilih antara pacar atau sahabat. Lo mau pilih siapa?” tanya Maura hati-hati.

Alka bergumam sebentar. “Dua-duanya, lah. Kenapa tanya gitu?”

Cowok itu terlihat memakan es krim yang tadi dibelinya. Maura menatap Alka yang santai tanpa merasakan beban yang ditanggung gadisnya selama ini.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang