64. Terbukti

2.2K 207 51
                                    

“Lekas rawat aku atau lantas kehilangan?”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

64. TERBUKTI

Mobil ambulan itu membawa Raka yang masih setia terpejam. Tubuhnya begitu lurus dengan penjagaan yang ketat. Cowok itu benar-benar tidak boleh bergerak sedikitpun karena perawat di sana bilang bahwa Raka patah tulang leher, tangan, dan cedera kaki. Seandainya tidak buru-buru ditangani, maka akan semakin parah.

Kondisinya darurat sekarang ini, makanya Rendra tersadar bahwa ia sangat menyayangi Raka. Dan soal marga, sebenarnya itu hanya akal-akalan Andra.

Sementara itu, Helena tengah memarahi Andra setelah kepergian Raka ke rumah sakit tadi.

“Kamu yang dorong dia dari tangga?” bentak Helena kepada Andra yang duduk di bibir kasurnya.

“Andra gak sengaja,” jawabnya datar.

“Gak sengaja kamu bilang? Papa bakalan curiga, Andra. Kamu taruh dimana sih otak kamu, hah?” Helena semakin geram terhadap kecerobohan Andra.

“Ya, tapi Andra benar-benar gak sengaja, Ma. Mama lihat ini,” ucap anaknya memperlihatkan luka yang ada di sudut bibirnya. “Raka yang mulai duluan!”

“Mama gak peduli mau dia atau kamu yang duluan. Sekarang nasib kita gimana kalau anak itu sampai kenapa-napa!”

“Bukannya ini yang Mama mau?” tanya Andra.

“Ya, tapi gak gini caranya! Dan waktunya gak tepat, Andra!” tegas Helena. “Papa bakalan curiga sama kita dan bisa-bisa—”

“Apa sih, Ma? Gak usah parno!” kesal Andra.

Helena tidak memperdulikan kata-kata Andra dan malah mundar-mandir mencari cara. Wanita itu kemudian merapikan posisi tasnya.

“Kita harus ke rumah sakit sekarang, supaya Papa gak curiga!” saran Helena.

Andra menggelengkan kepalanya. “Andra gak mau! Nanti kalau Papa tanya-tanya gimana?”

“Ya, kamu pakai dong otak kamu!” Helena tambah marah akibat anaknya terlalu bodoh dan pengecut. “Mama gak mau tahu, kamu harus ke rumah sakit dan jelasin semuanya sama Papa!”

Helena bergegas menyusul Rendra ke rumah sakit dan  meninggalkan Andra yang terlihat semakin tertekan. Kasus Bayu saja belum selesai, ini datang masalah baru.

*****

Laki-laki tampan itu masih saja menutup matanya rapat. Tidak berniat untuk bangun karena alam bawah sadarnya masih nyaman daripada harus terbangun dengan rasa sakit yang luar biasa.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang