38. Overthink

1.7K 175 54
                                    

“Definisi keluarga itu adalah kebersamaan,
tapi hanya berlaku untuk yang beruntung. Sisanya mereka yang berusaha menyembuhkan rumah.”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

38. OVERTHINK

“Kenapa lo mau nolongin gue, Bil?” tanya Karina.

“Kebetulan gue juga gak suka sama Rachel. Jadi, sekalian aja,” jawab Nabila seadanya.

“Maafin gue. Gak seharusnya gue berhubungan sama orang yang bermusuhan sama lo.”

Rasanya memang menyakitkan ketika sahabat yang kita percaya akhirnya berteman dengan orang yang selama ini dibicarakan oleh mereka.

“Hm, untung aja gue gak mati rasa sama kalian,” kata Nabila.

“Jadi, lo maafin gue Bil?” tanya Karina dengan hati-hati.

“Ada yang pernah bilang sama gue kalau kata maaf bisa mengubah segalanya. Dan itu terbukti sekarang.” Nabila tersenyum pada Karina. Tiba-tiba saja ia teringat akan apa yang dikatakan Raka tentang maaf.

“Awalnya gue anggap lo musuh, tapi sekarang lo sahabat gue lagi!” seru Nabila.

Karina merengut dan langsung memeluk Nabila dengan rasa rindu yang bebas dari ikatannya.

“Gue bersyukur bisa sahabatan sama lo lagi,” ungkap Karina.

Nabila melepaskan pelukannya. “Oh iya, Maura kenapa? Tadi gue dengar, lo bilang kalau dia nusuk lo dari belakang.”

Karina langsung malas menanggapinya. “Iya, Bil. Kemarin gue lihat Maura jalan sama Deva dan Azura. Padahal sebelumnya gue ngajak dia main.”

Nabila mengangguk paham. Siapa sih yang tidak kesal ketika teman kita membuat alasan untuk pergi bersama yang lainnya?

“Dan yang lebih parahnya lagi,” ucap Karina dijeda sebentar. “Maura pacaran sama Alka.”

Nabila menautkan alisnya. “Apa? Dia pacaran sama orang yang lo suka?”

“Lo sendiri tahu kan kalau gue suka banget sama Alka? Tapi ternyata dia malah jadian sama teman gue sendiri. Padahal selama ini gue selalu curhat sama Maura soal Alka. Bahkan dia lihat sendiri perjuangan gue untuk dapatin Alka,” kata Karina.

Nabila meraih tangan Karina agar semua beban yang dia terima luruh begitu saja.

Kasusnya berbeda dengan Nabila, tapi tetap saja rasa sakitnya sama. Nabila juga harus menerima kenyataan bahwa Raka dan Nadila telah dekat atau mungkin sudah jadian.

“Lo yang sabar, ya?” pinta Nabila. “Alka itu bukan cowok baik, buktinya dia tega hancurin persahabatan kalian.”

“Kenapa juga gue sama Maura harus punya perasaan ke orang yang sama?” tanya Karina.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang