“Aku sudah melakukan yang terbaik, tapi sering kali hasilnya tidak seperti yang aku harapkan.”
🍊🍊🍊
45. BROKEN
“Semangat belajarnya, sayang!” ucap Rizal kepada Nadila yang baru saja turun dari mobilnya.
Nadila tersenyum. “Iya, Yah.”
Rizal melambaikan tangannya sebelum akhirnya beliau menutup kaca mobil dan berlalu meninggalkan Nadila di depan sekolah. Hari ini adalah hari sidang perceraian Rizal dan Tina. Sebenarnya perasaan Nadila tidak membaik akhir-akhir ini. Ia justru merasa semuanya semakin hancur. Terlebih lagi ia tahu bahwa orang tua angkatnya akan bercerai karena dirinya. Nadila akan berusaha keras merayu Nabila untuk menghentikan perpisahan tersebut.
“Semoga Bunda gak datang ke sidang itu,” batinnya.
Nadila mulai tertarik masuk ke area sekolah setelah beberapa anak nampak berlarian ke dalam yang padahal ini masih sangat pagi.
Gadis itu berjalan menunduk mencapai gerbang, tapi langkahnya terhenti akibat suara motor yang cukup bising menyentuh telinganya. Setelah tahu siapa pemilik motor, Nadila lantas mengalah dengan melangkahkan kaki bersepatu pentofelnya ke belakang.
Pemotor itu membuka helmnya dan memilih menyapa Nadila tanpa suara. Cowok itu kemudian turun dari motor hitamnya membuat Nadila terheran.
“Kok turun?” tanya Nadila.
“Biar bisa bareng,” jawab Raka.
Nadila tertawa kikuk. “Kamu duluan aja.”
“Lo duluan,” titah Raka.
Nadila yang merasa aneh itu pun menurut saja kepada ketua geng black wolf tersebut. Terasa sedikit canggung saat ini. Nadila memperhatikan Raka yang mendorong motornya hanya untuk berjalan di sampingnya.
Mereka berdua berakhir dengan berjalan bersama ke dalam sekolah. Nadila menunduk akibat malu berjalan bersama orang penting seperti Raka.
“Jangan takut sama gue,” celetuk Raka membuat pandangan Nadila terangkat. “Gue bukan orang yang harus lo takutin. Dan gue mau lo nyaman di dekat gue.”
Raka berbicara tanpa melihat ke arah Nadila sedikit pun. Nadila sedikit melebarkan matanya setelah mendengar Raka mengatakan itu. Tujuan Raka juga ingin membuat Nadila tidak canggung saat berhadapan dengannya.
“Tapi laki-laki di kelas aku, mereka semua takut sama kamu.”
“Gue lagi bahas lo, bukan laki-laki di kelas lo,” protes Raka sembari melirik Nadila yang menunduk kembali.
Cowok itu kemudian menghentikan langkahnya dan menghadap ke Nadila sembari memasukkan satu tangannya ke saku celana. “Kalau bicara tatap orangnya, jangan nunduk!”
KAMU SEDANG MEMBACA
MENDUNG [SELESAI✔]
Teen FictionAku terlahir sebagai anak kembar di keluarga yang beruntung. Nadila Syakira, seorang gadis yang menyandang status sebagai anak adopsi. Apapun kekuranganku, aku tetap bersyukur karena masih ada orang yang baik hati dengan mengadopsi kami. Ya, aku tid...