35. Vampir

1.6K 163 47
                                    

“Ingin berhenti, tapi terus berlari.”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

35. VAMPIR

Raka berdiri ketika dua gadis terlihat menuruni tangga. Berbeda dengan Nabila yang selalu mampu menatap Raka, Nadila malah menunduk dengan wajah sendunya. Bukan munafik, hati Nadila memang berbunga-bunga, tapi jiwanya dipenuhi rasa bersalah kepada Nabila.

Sesuai perkataan Nabila, ia akan membantu merias Nadila. Dan kali ini Nadila melepas gaya berpakaiannya. Ia sangat menyukai gaya berpakaian era 90an, tapi sekarang ia mencoba apa yang bertolak belakang dengan gayanya.

Seperti anak kekinian. Nadila menggunakan jeans dan cardigan berbahan rajut berwarna lilac. Sementara surai panjangnya kini terkepang rapi dengan bando berwarna putih.

Nabila mendorong pelan Nadila. “Nih, jaga kembaran gue!”

“Hm, lo tenang aja,” kata Raka sembari menarik pergelangan tangan Nadila agar lebih dekat dengannya.

Nabila tersenyum hambar. Seakan baik-baik saja padahal hatinya tengah dicabik-cabik oleh egonya sendiri.

“Kalau gitu, saya sama Nadila berangkat dulu, Tante.” Raka menyalami tangan Tina begitupun Nadila.

Gadis itu menengok ke arah Nabila yang terlihat menarik nafasnya dalam-dalam. Lalu dengan ragu Nadila pun pergi bersama Raka Alvarendra—cowok yang disukai oleh Nadila dan... Nabila.

Nabila langsung berlari menaikki tangga untuk sampai ke kamarnya. Tina yang melihat anak kesayangannya itu pergi, kemudian mengejar. Ia tahu alasan mengapa Nabila begitu.

“Nabila!” panggil Tina.

Dengan cepat, Nabila menutup keras pintu kamarnya. Sesak di dadanya mulai bergejolak tidak karuan. Nabila menarik nafas sembari memegang dada sebelah kirinya. Setelah lama menahan tangis, kini Nabila bisa meluruhkan air matanya untuk melampiaskan perih.

Terdengar suara ketukan pintu. “Nabila, buka pintunya!”

“Tinggalin Nabila sendiri, Bun!” teriak Nabila dengan suara yang cukup bergetar.

Di malam-malam sebelumnya Nadila yang menangis, tapi malam ini biarkan Nabila menangis tanpa harus berhenti. Nabila tahu apa yang harus ia lakukan.

Mencintai dengan cara mengikhlaskan.

“Aaaaaaaaaakh!”

*****

Karina baru saja melihat Maura yang tengah menjelajahi seisi mall bersama dengan Deva dan Azura. Gadis itu berhasil kepergok olehnya setelah membuat alasan sedang belajar.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang