62. Bercerai

2.6K 197 192
                                    

“I will do what you did to me.”

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

62. BERCERAI

Nadila membawakan pakaian miliknya untuk Nabila. Ia masuk ke kamar yang pemiliknya sudah kembali setelah sekian lama. Namun ia tidak mendapati apa-apa melainkan kamar yang gelap tanpa pelita.

“Bil?” panggil Nadila, tapi tidak ada jawaban sebab Nabila tengah memakai kamar mandinya.

Hanya ada lampu tidur yang setia menemani langkah kaki Nadila. Mata gadis itu tertuju pada benda pipih yang tergeletak di kasur. Layarnya bercahaya menandakan benda itu menyala.

Nadila mendekat untuk melihat. Namun yang ia dapati malah hal yang dapat membuat hatinya sakit. Nabila tengah melihat potret yang ditangkap Rizal tadi. Gadis itu membesarkan bagiannya dengan Raka dan mengabaikan Nadila yang juga ada di hasil jepretan itu.

Nabila yang baru saja keluar dari kamar mandi lantas terkejut melihat kembarannya tengah diam memandangi ponselnya.

“Nadila,” panggilnya membuat Nadila menoleh cepat.

Gadis itu sontak buru-buru mengambil ponselnya yang ada di kasur.

Nabila bergumam lama. “Bajunya mana?”

Nadila memberikan pakaian miliknya yang sedari tadi dipegang.

“Ini.”

Nabila menerima pakaian itu. “Ya udah, gue ganti dulu. Lo tunggu di sini jangan kemana-mana!”

Gadis itu kembali ke kamar mandi setelah dihadiahi anggukan oleh Nadila. Sedangkan Nadila mendudukkan diri ke kasur empuk Nabila. Kini bukan lagi curiga, tapi ia yakin bahwa Nabila—

“Nabila lo kenapa, sih? Kenapa ceroboh coba?!” gerutu Nabila dibalik pintu kamar mandinya.

Nabila memang melihat-lihat galerinya tadi, lalu tanpa sengaja membesarkan foto dirinya, Raka, dan Nadila yang tadi diambil. Dan bodohnya, ia membesarkan bagiannya dengan Raka seolah-olah hanya mereka berdua yang berfoto di sana.

“Lo sama Raka itu mustahil, Bila. Kenapa sih lo selalu buat masalah?” tanya Nabila yang menjatuhkan jiwanya sendiri. “Raka itu pacar kembaran lo! Lo gak berhak buat cemburu! Lo gak bisa!”

Nabila berdecak lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia tidak ingin melawan keadaan dan memilih untuk melupakan Raka selamanya.

Move on, Bil. Come on!”

Ia harus mencintai orang baru, orang yang lebih baik dari Raka Alvarendra.

Meskipun itu akan sulit...

*****

“NABILA KELUAR! INI BUNDA, NABILA! BUNDA JEMPUT KAMU, SAYANG! AYO KELUAR!” teriak Tina seraya mengetuk pintu tanpa ampun.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang