24. Mundur

1.9K 181 27
                                    

"Jadilah seperti malam dan bintang.
Bintang tak mungkin bersinar tanpa malam.
Begitu juga malam, takkan gelap jika ada bintang."

🍊🍊🍊

🍊🍊🍊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

24. MUNDUR

"Nadila?" panggil Raka lembut.

Nadila terkejut dan langsung mendongak untuk menemui wajah cemas Raka sekilas. Namun setelahnya, gadis itu buru-buru berdiri dan menyalakan keran wastafel untuk membersihkan tangannya yang tadi tak terasa telah terluka.

Dirasa bersih dari darah, Nadila langsung berjongkok kembali untuk memunguti pecahan piring yang belum juga bersih dari lantai. Meski perih, Nadila terus melanjutkan kegiatannya sembari menahan sakit di tangannya. Namun sialnya, darah masih terus mengucur walaupun sudah dibersihkan.

Tiba-tiba Raka ikut berjongkok untuk menggapai tangan gadis itu. Nadila sontak membuka matanya lebar-lebar meski tatapannya sendu. Raka tahu, rasa sakit hati gadis itu lebih besar daripada luka di tangannya.

"Tangan lo berdarah," kata Raka.

Nadila mencoba melepaskan tangannya dari Raka. "Aku gak apa-apa, kok."

Namun Raka malah menguncinya sampai Nadila tak bisa keluar dari sana. Gadis itupun menatap mata Raka sambil memberitahukan isi hatinya. Dari matanya, kembaran Nabila tersebut tak bisa berbohong.

"Jangan bohong." Raka menatap dingin Nadila.

Nadila menunduk. Dia tak mungkin berbicara dan menceritakan semua luka di hatinya kepada Raka. Mungkinkah akan terdengar sangat menyedihkan?

*****

Nabila nampak menuruni tangga setelah pecahan piring kecil yang menusuknya tadi sudah dikeluarkan oleh Tina. Namun selanjutnya dia malah terlihat celingukan mencari Raka. Laki-laki yang tadi belajar bersamanya.

"Lho, Raka mana?" tanya Nabila sambil memandangi sofa yang tadi diduduki Raka.

Nabila tak ketinggalan mencari Nadila yang seharusnya ada di dapur. Gadis itu melihat semua pecahan yang tadi ada di lantai sudah musnah dari pandangan.

"Nadila juga nggak ada." Nabila terheran. "Apa mungkin Raka sama Nadila? Tapi kemana mereka?"

*****

Raka tak pernah semanis ini dengan gadis lain. Ia hanya melakukan ini pada Nadila. Kini tangan Nadila tengah sibuk dipegang oleh tangan Raka. Cowok itu hanya bisa menempelkan plester saja di tangan Nadila.

MENDUNG [SELESAI✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang