Jangan lupa follow, vote, comment okay!
🎀
Pagi kali ini adalah pagi yang sangat di nanti Seza. Ia sudah bosan terlalu lama libur dan bertemu dengan sosok menyebalkan di rumah dalam wujud Uranus.
Walaupun sosok itu akan selalu ia temui di setiap harinya. Tapi, setidaknya di sekolah ia bisa jarang melihatnya. Untung beda kelas!
Merasa penampilannya sudah sempurna dengan polesan sedikit makeup, Seza tersenyum bangga pada kecantikan dirinya saat melihat wajahnya di pantulan cermin meja rias. Dengan bersemangat ia menguncir rambut panjang bergelombangnya dengan jepit rambut pita besar berwarna merah.
Setelahnya gadis itu tak lupa memakai anting, kalung, jam tangan, gelang dan cincin yang harus ada butterfly. Karena itu merupakan favorit tersendiri dan sebuah keseharusan bagi seorang Queenza Anatasya Seza si primadona sekaligus cewek populer di SMA Daza.
Cukup menyebut nama Queen atau Seza, semua siswa atau siswi pasti akan mengenalinya. Kecantikan-nya lah yang membuat dirinya terlihat di setiap pasang mata yang ada.
Baru selesai memakai cincin di tangannya, pergerakan Seza terhenti dan kedua matanya terfokus melihat cincin pernikahan yang masih melingkar manis di jarinya. Lepas atau jangan?
Seza menggelengkan kepala seraya mengangkat kedua bahunya tidak peduli. Ia mengambil ponsel dan tas sekolahnya, lalu turun ke lantai bawah saat dirasa tidak ada sesuatu yang tertinggalkan.
Langkah kaki Seza berjalan mendekat ke meja makan. Kedua matanya melihat cuek orang yang sudah duduk rapi di sana dengan menyandar pada kursi dan kedua tangan yang melipat.
"Masih marah?" tanya cowok itu masih dengan posisinya.
Seza diam.
"Oh, marah ceritanya," lanjutnya lagi walaupun tidak mendapat tanggapan dari yang diajak bicara.
Seza melirik sekilas Uranus yang masih memperhatikannya. Laki-laki itu sudah mengenakan seragam dengan semua kancing yang masih terbuka sehingga memperlihatkan kaus hitam miliknya serta kalung tali hitam bandul gading putih yang dikenakannya.
Pantas saja dia jadi idola para kaum cewek di sekolah. Kalau modelannya aja kayak gini...
"Ngapain ngelihatin gue? Nanti lo suka sama gue," suara Uranus kembali.
Sadar dengan apa yang ada di dalam pikirannya dan suara Uranus yang menyadarkan, Seza buru-buru menggeleng. Apa itu?
"Idih... enggak, yah! Yang ada lo yang bakal suka sama gue!" seru Seza dan menarik kursi sebelum akhirnya duduk berhadapan bersama lelaki itu.
Uranus yang mendengarnya tersenyum menanggapi.
"Sekarang makan apa kita?" tanya Seza yang menyadari tidak ada masakan apapun di atas meja makan.