35. Tidak peduli💗

1.7K 63 4
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

"Selamat pagi sayangku?" sapa Uranus dengan senyum manisnya yang terlewat manis. Laki-laki itu berdiri dengan sedikit membungkukkan tubuhnya ke arah Seza yang masih terbaring di atas ranjang.

"Sudah siap menyambut harimu denganku?" tanyanya dengan menaikkan sebelah alis.

Seza beberapa kali mengerjapkan matanya. Berusaha mengumpulkan seluruh nyawanya yang barang kali belum terkumpul hingga ia tidak terlalu fokus dengan ucapan Uranus di hadapannya. Bukankah laki-laki itu masih marah?

"Planet bukannya lo masih marah?" Seza mengernyitkan dahinya menunggu jawaban Uranus dengan wajah yang masih mengantuk.

Tersenyum kecil, Uranus memilih duduk di kasur samping Seza dengan pandangan matanya yang masih tertuju pada perempuan itu. "Untuk apa?"

"Aku akan selalu mencintaimu sepenuh hatiku meski kamu tidak mencintaiku," kata Uranus masih dengan senyum tulusnya seraya mengelus lembut kepala Seza lalu mencium keningnya.

"Gimana rasanya dibaperin si ganteng bebep Unu?" suara Lira yang tiba-tiba sudah ada di depan pintu kamar dengan tangan yang bersidekap di depan dada menyorot tajam Seza.

Deg!

Seza yang terkejut bukan main mendapati Lira di kamarnya langsung terlonjak kaget dari tidurnya dan terbangun dari mimpi manis yang berujung aneh itu. Bisa-bisanya Lira datang ke alam mimpinya tanpa di undang!

"Astaga Lira! Nggak di kenyataan nggak di mimpi nggak capek apa selalu ada kalau untuk urusan, tuh, Planet?!" geram Seza yang sudah terduduk sambil mengusap seluruh wajahnya.

Seza tidak habis pikir. Bisa-bisanya ia sampai memimpikan Uranus dan sempat tersanjung dengan perkataan laki-laki itu, padahal sudah jelas kalau Uranus saja masih dalam mode diam dan cuek padanya.

"Gini, nih! Kalau orang kebanyakan halu!" cetus Seza sambil memukul pelan dahinya sebelum melirik jam yang ada di atas nakas. "Mampus gue telat! Planet kenapa lo nggak bangunin gue?!" teriak Seza di pagi hari.

🎀

"Ini semua gara-gara Planet! Udah tahu gue kalau tidur kayak kebo! Coba aja dia bangunin gue nggak bakalan gue telat?! Mana ada ulangan harian lagi! Arghhh!" Seza menghentakkan kakinya kesal sambil berjemur di lapangan di mana jam pelajaran pertama tengah berlangsung.

Kalau ada orang yang melihatnya sekarang, bisa dipastikan mereka akan mengira Seza stress karena marah-marah dan berbicara sendirian. Hancur sudah citranya nanti.

"Bu Sri juga galak banget! Baru juga telat setengah jam belum sejam udah main nggak boleh ikut pelajaran aja! Ishhh!" Seza kembali menggerutu dan menghentakkan kakinya lagi.

SWEET COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang