Jangan lupa follow, vote, comment okay!
🎀
Selama perjalanan pulang dari rumah Om Firman dan Tante Fera, Seza memilih diam saja menatap jalanan malam dari yang biasanya selalu saja banyak bicara atau mengomel pada Uranus.
Suasana hatinya yang tidak baik, membuat semua jadi terasa tidak asyik dan tidak menyenangkan usai pembahasan mengenai Uranus yang akan kuliah di luar negeri.
Hufttt... tidak bisakah Planet tetap di sini saja?
"Mukanya jangan ditekuk gitu dong..." Uranus membuka suara sambil melirik sekilas Seza dengan senyuman.
"Gue bete sama lo. Udah, deh, diam aja!" Seza masih kesal karena Uranus tidak pernah cerita soal perkuliahannya itu.
"Kenapa lagi, sih..." Uranus tersenyum jail. "Butuh pelukan?"
Seza berdecih begitu mendengar pertanyaan Uranus yang menggelikan. "Nggak. Butuhnya transferan."
Uranus tersenyum tipis. "Sangat disayangkan lo gak ambil kesempatan ini. Kalau gue udah kuliah di luar, lo pasti akan menyesal karena pernah menolak penawaran gue yang satu ini hahaha..."
"Bodo amat ya, Planet. Intinya gue marah sama lo!" ucap Seza tanpa peduli dengan penuturan yang baru saja Uranus katakan.
Uranus mengernyitkan dahinya begitu melihat reaksi Seza. "Marah karena apa?"
Seza mendengus. Kesal pada Uranus yang masih saja bertanya titik permasalahannya. Apakah lelaki itu tidak peka juga kalau sumber permasalahan ada apa dirinya?!
Menyebalkan rasanya saat tahu dari Tante Fera dan Om Firman. Apakah memang Uranus tidak ada niat memberitahunya dan memilih langsung pergi begitu saja tanpa memedulikan adanya dirinya? Menyebalkan!
"Bilang dong biar nggak tiba-tiba lo pergi aja," jawab Seza singkat dan penuh keambiguan.
Uranus yang mendengarnya hanya tersenyum tertahan menanggapi tanpa mau membahasnya lagi. Fokusnya kembali pada jalanan yang cukup ramai, tanpa mempedulikan lagi Seza yang sudah bersungut-sungut dan mengumpat dalam hatinya karena Uranus tidak peka.
Sungguh, ingin sekali Seza berteriak di hadapan wajah tampan Uranus untuk memberitahu di mana letak kesalahan laki-laki itu.
Tapi Seza terlalu gengsi untuk mengutarakannya, takut sisi Uranus yang jahil menggodanya dan meledek bahwa ia takut ditinggal jauh oleh lelaki itu.