40. Blush💗

1.5K 63 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Kedua mata Uranus yang selalu memandang Seza dengan tatapan teduhnya berubah seketika menjadi tatapan elang yang menyorot tajam perempuan itu.

Laki-laki itu tiadak hentinya terus memperhatikan dan mengamati setiap pergerakan Seza sejak tadi. Bahkan Seza yang sedang minum langsung menelan airnya dengan terburu hingga hampir saja tersedak. Semua yang dilakukan Seza rasanya menjadi salah detik itu juga.

Uranus masih kesal dengan tindakan Seza yang begitu sesuka hatinya menolak tawaran dirinya dan menerima ajakan Putra. Walaupun mereka berdua hanya ke supermarket terdekat, tetap saja Uranus tidak suka.

Seza beberapa kali terus bergerak merubah posisi duduknya mencari posisi ternyaman. Bahkan Seza jadi bingung sendiri dia sekarang harus bergaya duduk seperti apa lagi?

Niatnya ingin berpura-pura tidak menyadari tatapan Uranus, tetap saja membuat dirinya salah tingkah. Bagaimana tidak? Planet itu terus saja memperhatikan dirinya sejak pulang menginjakan kaki di depan rumah saat Seza sedang asyik-asyiknya tertawa di sela obrolannya dengan Putra.

Seza bertambah yakin, pasti ada sesuatu di dalam diri Uranus yang sedang menahan emosinya. Bagaimanapun juga Seza telah melakukan dua kesalahan, satu menerima tawaran Putra dan kedua tertawa bersama Putra.

"Eh... Nu, Za, rasanya dijodohin gimana, sih?" tanya Randi yang sedang berjalan ke arah sofa dan mengambil satu bungkus keripik kentang yang tadi Seza dan Putra beli. Lelaki itu sudah puas bermain PS dengan mengantongi kemenangan melawan Tebe dan juga Putra.

"Kepo lo!" celetuk Putra yang bangkit dari duduknya di bawah saat bermain PS ke sofa di mana teman-temannya duduk.

"Ya... kalau menurut gue, sih—"

"Berisik. Gue nanya Uranus bukan kaleng kerupuk," celetuk Randi sebal sambil melempar bantal sofa melihat Tebe yang main jawab-jawab saja.

"Gimana, woi? Gue penasaran banget ini." Randi melihat Uranus dan Seza secara bergantian. Menunggu salah satu dari mereka menjawab rasa kepenasarannya.

Uranus menghembuskan napas berat. "Sesuai yang ada dibayangan kalian," jawabnya tidak spesifik.

"Cailah, Nu. Ya, gimana? Otak gue lagi gak mau mikir." Randi berdecak. Sebenarnya ada banyak bayangan-bayangan yang terlintas di kepala Randi. Hanya saja lelaki itu tidak mau memberitahunya takut nanti ditanya apa saja yang ada di dalam otak liarnya itu.

"Ck. Pertanyaan lo gak penting. Jelas semua akan terasa menyenangkan jika bersama orang yang kita cintai," cetus Putra mengambil kesimpulan.

SWEET COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang