59. Berpisah sementara💗

2K 74 1
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya Seza ingin meminjam pintu Doraemon untuk kembali ke masa yang ia inginkan. Tinggal menghitung hari lagi dia dan Uranus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Entah kalau hubungan dan status, Seza juga tidak tahu.

Seza menatap Uranus dari kejauhan. Laki-laki itu sungguh terlihat tampan dengan setelan jas yang membalut di tubuhnya. Seza juga sempat mendengar para perempuan sampai berteriak histeris dan terlihat berbisik melihat pesona idola sekolah mereka.

Rasanya Seza bahagia dan bersedih dalam satu waktu. Berbahagia karena sekarang adalah hari kelulusannya dan bersedih karena artinya sebentar lagi dia dan Uranus akan semakin menjauh.

"Udah kayak CEO muda banget gak, sih? Style gue emang gak pernah wrong," ucap Tebe penuh akan membanggakan diri sambil merapihkan sedikit jas yang ia kenakan.

"Kagak. Lebih ke tukang pijat pake jas, sih," celetuk Randi setelah cukup lama mengamati Tebe dari atas sampai bawah.

"Bangke," omel Tebe.

Uranus tersenyum kecil melihat pertikaian kedua temannya. Dia menggelengkan kepalanya dengan tingkah keduanya yang menurutnya ada-ada saja. "Lo bertiga jadi kuliah di Univ yang sama?"

"Ya... kalau gue, sih udah pasti di sana," sahut Putra.

Memang ketiga teman Uranus berniat masuk di salah satu Universitas yang sama. Tapi, baru Putra saja yang sudah diterima dan tinggal masuk berbeda dengan Randi dan Tebe yang masih di ambang-ambang.

Randi berdecak tidak mau ambil pusing apalagi patah semangat. "Udah, tenang. Lo tinggal tunggu aja nanti gue juga jadi bagian salah satu maba di sana."

"Kalau ternyata gak masuk?" tanya Putra.

"Pasti masuk. Kalau gak masuk, gue paksa masuk. Dan pastinya harus masuk!" tegas Randi yang sangat percaya diri dan yakin tidak yakin dengan kemampuannya.

"Yoi, Brother. Paksa masuklah! Ya kali, tuh Univ mau nolak mahasiswa yang modelan kayak kita yang limited edition ini." Tebe geleng-geleng kepala. "Sangat disayangkan, sih kalau sampai mereka nolak kita."

"Aamiin," ucap Uranus yang ingin yang terbaik untuk semuanya.

"Eh, tapi kalau semisal kita kagak keterima beneran gimana anjir?!" seru Randi yang mendadak was-was sendiri. Kepercayaan diri dan jiwa tidak patah semangatnya tiba-tiba hilang ditelan rasa khawatir akan tidak di terima di Universitas impiannya itu.

"Udah auto jadi pengangguran berduit!" ucap Tebe asal semaunya yang membuat Randi, Uranus dan Putra tertawa bersama.

Katanya ucapan itu doa, bukan? Jadi Tebe mengatakan hal itu yang siapa tahu dia tidak perlu bekerja terlalu keras nantinya karena memiliki banyak anak buah atau karyawan yang bekerja untuknya sehingga dia tinggal menerima hasil maupun uang.

SWEET COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang