Jangan lupa follow, vote, comment okay!
🎀
Ciwi Ciwi (4)
Gita: Guys vc an yukk!
Lira: Mohon maaf aja ini mah. Gue lagi ngedate sama yayang uranus
Pricil: Hahaha... HALU aja terus mumpung gratis
Lira: Gue serius kok
Gita: Iya serius bohong kan maksudnya
Lira: Nah, tuh tempe
Lira: Ehh... bebep uranus lagi apa ya kalau malming gini...
Gita: Lagi ngapel ke rumah gue. Kenapa?🤪
Pricil: Lo pada ketauan banget jomlonya. Malam minggu rame banget di grup
Lira: Wow... sepertinya tante pricil tidak mengaca yah :)
Pricil: Tante tante lagi! Emang sejak kapan gue nikah sama om lo!😈
Seza: Bahas tuh cowok mulu bosen. Gak ada topik lain apa
Lira: Gak ada, Za. Otak gue udah penuh sama uranus dirgantara si calon imam😍😖
Seza berdecih setelah membaca pesan terakhir dari grup Line-nya. Selalu saja membahas Uranus. Lama-lama Seza jadi ingin meneriaki teman-temannya itu, agar mereka tahu bahwa apa yang mereka khayalkan itu tidak akan terwujud karena Uranus telah terikat hubungan dengan seseorang. Dan orang itu adalah Seza sendiri.
“Ayo! Gue udah beli tiketnya,” suara Uranus yang datang dengan memperlihatkan dua tiket di tangannya.
Seza mengangguk antusias. “Ayo!” ucap Seza yang langsung menelusupkan jari-jarinya diantara jari milik Uranus. Uranus yang melihat tautan tangannya dan Seza tersenyum tipis karena Seza lah yang lebih dulu menggenggam tangannya.
Sekarang, mereka berada di pasar malam. Uranus yang niatnya ingin membawa Seza untuk berganti kafe, diurungkan niatnya saat Seza memintanya berhenti saat kedua mata gadis itu melihat pasar malam yang mereka lewati. Dan tentu saja Uranus menuruti kemauannya itu. Apa sih yang tidak untuk Seza? Semua pasti akan Uranus lakukan.
“Kalau kayak gini bukan permintaan gue namanya. Ini permintaan lo.” Uranus membuka suara saat mereka sudah terduduk manis di dalam bianglala.