44. Dia berubah💗

1.4K 53 0
                                    

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow, vote, comment okay!

🎀

Dua pangeran sekolah yang tiap gerak-geriknya selalu menjadi pusat perhatian membuat pagi di SMA Daza dibuat heboh dengan keadaan kedua pangeran tampan itu yang datang dengan tampang kusut dan tubuh yang luka-luka.

Wajahnya yang biasanya bisa dipandang indah dan membuat perasaan menjadi senang, kini harus dilihat dengan beberapa luka dan lebam. Ingin sekali naluri keperempuanan mereka mengobati luka kedua pangeran tampan itu, sebelum mengingat akan dirinya. Memangnya lo siapa?

Seza sempat melihat keduanya. Raka yang tampak terluka di sudut bibirnya dan terlihat lukanya mengering. Dan Uranus yang mendadak memiliki luka di tangannya yang sudah laki-laki itu perban walaupun darahnya tetap keluar dilihat dari perbannya yang memerah oleh darah.

"Nu, tangan lo memangnya kenapa? Kenapa bisa kayak begini? Ini harusnya lo obatin dari awal lo luka. Bukannya malah lo sengajain lukain lagi dengan cara lo mukul meja. Gue yakin, ini pasti sebelumnya udah terluka dan tambah terluka setelah tadi lo ninju, tuh meja kelas." Putri berceloteh dari sepanjang lorong sampai ruang UKS.

"Sudah selesai bicaranya?" Uranus menghentikan langkahnya dan menatap Putri di sampingnya. Memang benar tadinya Uranus sempat meninju mejanya guna menyalurkan emosinya yang belum selesai hingga lukanya yang semalam kembali mengeluarkan darah.

Putri mengangguk, tersadar dengan dirinya yang terlalu banyak bicara dan bertanya. Padahal sudah mending Uranus mau menuruti kemauannya untuk mengobati lukanya itu.

Uranus membuka ruang UKS tanpa ragu. Dirinya sempat terkejut beberapa detik sebelum pada akhirnya kembali ke mode sebelumnya. Memasang wajah datar dan dinginnya itu.

"Hai..." Putri tersenyum ramah menyapa seseorang di dalam sana yang tadinya sedang berbaring mendadak langsung beringsut duduk begitu mendapati kehadirannya. Dibalik senyuman Putri yang berseri, terdapat senyuman penuh ketidak sukaan terhadapnya.

"Hai..." cicit Seza hampir tidak terdengar. Tatapan matanya terlalu fokus menatap Uranus yang tidak memedulikan ada dirinya di sana.

"Lo sakit, Za?" tanya Putri basa-basi. Mampuslah!—ucapnya membatin masih sedikit kesal pada Seza karena pernah memanas-manasinnya bersama Uranus waktu itu.

"Orang kalau ke UKS ngapain?" Raka bersuara di kasur tempat dirinya terpejam berbaring. Laki-laki itu rebahan dengan kaki yang diangkat pada kaki satunya. Terlalu malas ikut jam pelajaran dan memikirkan kejadian semalam membuat Raka memilih tidur di ruang UKS dengan alasan sakit.

Menurutnya sekolah adalah rumah kedua baginya, jadi sah-sah saja jika Raka ingin tidur di rumah keduanya itu.

"Numpang tidur kayak lo," tukas Putri.

SWEET COUPLE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang